Jumat, 23 Oktober 2020

ANGKA DUA BELAS MOMENTAL PENUH MAKNA

 

ANGKA DUA BELAS  MOMENTAL PENUH MAKNA


DUA  BELAS  PESERTA DIDIK PERDANA, GURU DAN PENDIRI 
SMP KATOLIK SANTU DONBOSCO NAUNU  KABUPATEN KUPANG NTT



Mengenang inisiator dan pendiri SMP KATOLIK  SANTU DON BOSCO kabupaten kupang. Mendirikan sekolah bukan persoalan gampang. Tidur dan bermimpi itu hal yang biasa. Bermimpi, menghayal dan berniat untuk mencerdaskan bangsa itu yang luar biasa. Bermimpi tentang masa depan generasi penerus Gereja dan bangsa  adalah satu kekuatan yang luar biasa. Kata seorang filsuf yang masih terngiang-ngiang di benakku  adalah Rene Descartes. "Aku berpikir maka aku ada (COgito Ergo Sum)”, kalau aku tidak sedang berpikir apa aku kemudian tidak ada?   Ini pertanyaan yang menggelitik hatiku. Tidurku bangunku dan perjalananku. Setiap saat aku berpikir. Sikap yang dipertontonkan  adalah menghayal karena pikiran.  Kini berpikir dan berpikir  untuk hal yang akan datang. Berarti saya ada dan akan ada dalam pikiran orang pada zamannya. 
Pengalaman pastoral menjadi animator serikat kepausan anak misioner (sekami ) dalam Gereja katolik. Menyadari diri dalam tugas panggilan pembaptisan menjadi imam,nabi dan raja. Merenungi  panggilan nabi Yesaya. Yesaya Pernah mengatakan dalam dirinya. Inilah aku utuslah aku. Nabi Yesaya mengamalkan panggilan ini dengan seluruh  jiwa dan raga. Membuat orang yang ia layani kagum memandangnya.  Karena ia sungguh menghayati apa yang ia katakan. Sampai saat ini dan di sini termasuk penulis memaknai hidup nabi Yesaya. Animator sekami adalah orang yang selalu memperhatikan pembinaan iman, moral dan Pendidikan anak dan remaja.  Arah pandangan hidup menjadikan anak-anak  berpendidikan, bermoral, dan suka menolong orang lain. Seperti moto sekami “children helping children” artinya anak membantu anak. Dengan doa derma kurban dan kesaksian. Ketika teman yang susah dan sedih ajaklah bergembira dan bermain bersama. Pada saat yang sama ia melupakan susah dan larut dalam kebersamaan. Apalagi bersama dalam iman, moral dan belajar bersama. Hal ini dilakukan dari generasi ke generasi. Banyak anak dan remaja sekami yang pernah bergabung  menjadi akrab. Walau pun kini ada yang berpisah karena Pendidikan, pekerjaan, keluarga  tapi kenangan  ini selalu diingat. 
Serikat kepausan Anak dan remaja Misioner merupakan gerakan internasional dari anak-anak yang paling tua di seluruh dunia. Pendirinya adalah Mgr. Charles de Forbin Janson, Uskup Nancy, Perancis, pada tahun 1843 (thn 2003, HUT Sekami ke-160 thn).
Sejak 3 Mei 1922, dipusatkan ke Roma dengan status kepausan.
Ia sangat prihatin dengan keadaan anak-anak di seluruh dunia, teristimewa di Cina, yg pada waktu itu memiliki banyak anak yg menderita rohani dan jasmani.

Alasan Mgr. Charles Mendirikan Kelompok Anak Misioner. Ia terharu dan berdoa serta minta petunjuk Tuhan “bagaimana agar anak-anak dapat diselamatkan”
Ia disadarkan Tuhan: anak-anak bukanlah obyek Kabar Gembira, tetapi subyek Kabar Gembira. Artinya :
Anak-anak mampu menjadi rasul-rasul kecil, sahabat-sahabat Yesus,pembawa Yesus
Anak-anak sangat tulus dalam menolong temannya yg jauh lebih menderita, mereka mampu melakukan, “children helping children”, anak bantu anak. Anak-anak dapat membantu teman-temannya lewat doa dan derma, anak dapat menjadi sahabat bagi temannya.

Tahun 1843 : Holy Childhood-Kanak-kanak Suci
Pelindung gerakan ini adalah Yesus
Tujuan utamanya : menjadikan anak-anak sahabat Yesus, yg berani memperkenalkan Yesus pada temannya yg lain. Membawa teman-temannya yg baru kepada Yesus.Dengan semangat setia kawan dituntun untuk rela menolong sesama sahabatnya yg lain. Singkatnya menjadi rasul-rasul cilik atau misionaris-misionaris cinta. Pada  tanggal 3 Mei 1922 : Serikat Kepausan Anak Misioner berpusat di Roma.Langsung di bawah perlindungan Sri Paus sendiri. Di Indonesia. Sekami telah mulai bergiat sejak tahun 1970-an.
Mulanya bernama SEKAR (Serikat Kepausan Anak dan Remaja) Sejak Lokakarya Nasional KKI di Denpasar (1996), wakil-wakil dari seluruh keuskupan, bersama pimpinan Karya Kepausan Indonesia, bersepakat untuk merubah namanya menjadi SEKAMI (Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner)
Tambahan kata Misioner dirasa perlu oleh para Dirdios KKI se-Indonesia, agar anak dan remaja lebih menyadari peran dan perutusan misioner mereka

Tujuan SEKAMI
1. Membangun hubungan pribadi penuh persahabatan dengan Yesus dan dengan sesama sahabat lainnya
2. Membangun kesadaran misioner dalam hati dan budi anak dan remaja (setiap anak adalah Misionaris cilik)
3. Membngun persekutuan misioner di kalangan anak dan remaja (bersama-sama merekan diutus sebagai misionaris)
4. Membangun kerja sama misioner sejak dini di kalangan anak dan remaja (belajar bertanggungjawab dan bekerja sama)
5. Membangun kepedulian misioner anak lewat, doa dan derma (khusus bagi anak yg jauh lebih menderita
6. Mempersiapkan kader misioner dari kalangan anak (persiapan masa depan mereka dan Gereja)
Sasaran yang ingin dicapai :
1. Rela dan sedia membagikan imannya akan Yesus, sebab :
a. Anak juga mengambil bagian dalam perutusan Gereja
b. Anak adalah misionaris : garam, terang dan cahaya dunia
c. Anak bukan hanya obyek misi, tp subyek misi bersama orang lain, sesama anggota Gereja
2. Rela dan sedia membagikan miliknya yg kendati sedikit bagi anak-anak lain :
a. Perbuatan nyata adalah ungkapan konkrit iman dan doa serta tanggung jawab misionernya
b. Kesadaran misioner menghasilkan kerelaan untuk berbagi, secara nyata dalam hal material/derma, lebih gembira karena memberi dan bukan karena menerima
c. Kerelaan berbagi dinyatakan juga dengan saling menerima teman lain: budaya, agama, bakat, talenta, dll.

Keanggotaan
1, Setiap anak dan remaja Katolik (untuk Sekami Internasional, dibatasi 14 thn ke bawah), boleh menjadi anggota Sekami
Untuk Indonesia, tak ada keberatan untuk melibatkan anak-anak remaja, khususnya usia SMP
2. Setiap anggota Sekami hendaknya siap menjadi “sahabat di tengan sahabat”, dalam bentuk sebuah serikat anak-anak, yaitu kumpulan/pertemanan/persahabatan nasional bahkan internasional
3. Seorang anak menjadi anggota resmi dengan memohon untuk menjadi anggota dan permohonannya disetujui dan dikabulkan oleh Direktur Diosesan KKI Keuskupannya, dengan sepengetahuan Direktur Nasional, melalui sebuah pelantikan.
4. Sebelum mengajukan diri dan diterima sebagai anggota resmi, setiap anak harus sudah pernah mengikuti pertemuan-pertemuan Sekami serta mengenal dan memahami tujuannya
5. Dianjurkan agar kelompok anak-anak membentuk kelompok para rasul, berjumlah sekitar 12 orang. Ada seorang penanggung jawab; ada beberapa tugas yang dapat digilirkan, agar anak-anak mulai belajar bekerja sama dan beroganisasi. Setiap kelompok hendaknya mempunyai nama kelompok yg diambil dari seorang kudus/rasul, yg menjadi pelindung rohani sekaligus teladan khusus mereka,dll.
6. Penerimaan resmi anggota dilakukan lewat Ibadat Khusus atau dalam kesempatan Misa Anak-anak.
7. Hendaknya orang tua juga dilibatkan dalam perayaan pelantikan sehingga mereka pun dapat lebih memahami peran misioner anaknya maupun mereka sebagai orang tua/keluarga.
Ketika memandang ke depan  ternyata pemberdayaan Pendidikan informal, formal dan non formal dalam masyarakat  perlu diberdayakan. Ada yang karena jarak tempuh mencapai tujuan Pendidikan tidak tercapai. Ada yang karena alasan ekonomi maka tujuan Pendidikan formal putus di tengah jalan  kehidupan. Ada yang karena korban kekerasan rumah tangga Pendidikan putus tergantung. Ada yang salah  bergaul  maka hamil dan menghamilkan. 
Aku mencoba mencari jalan terbaik. Seperti lagunya pance pondak dalam trio ambisi. Lagu trio ambisi  masih menjadi  referensi kenangan di setiap waktu senggang bahkan menghiasi aktifitas yang menjenuhkan. Aku pernah berpikir bagaimana sekelumit sebuah Langkah untuk bertanya pada rumput yang bergoyang. Di pagi hari ia segar siang  hari ia layu  karena disengat sinar matahari. Tetapi akhirnya ia pernah hidup.
Didorong oleh keinginan luhur supaya anak-anak  mengenyam Pendidikan di tempat saya mengabdi. Maka pada tahun 2018 bersama Yayasan Bintang Timur di Desa Naunu kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang mendirikan sebuah Lembaga SMP Katolik Santu Don Bosco. Kolaborasi Lembaga keagamaan katolik Bersama pastor paroki  Santa Helena Camplong RD.Ansel Leu. Ketua stasi dan umat  stasi Santa Maria Aitara di Naunu. Rapat Bersama pihak Gereja, dinas terkait dalam hal ini Kepala cabang dinas Pendidikan dan kebudayaan Kecamatan Fatuleu. Usif atau raja Hendrik Mambait pemilik tanah menghibahkan tanah tiga hektar untuk kepentingan Pendidikan di tempat ini. Bersama masyarakat dan tokoh masyarakat yang ada bersinergi  membangun gedung sekolah darurat. Pada tahun pertama siswa yang terdaftar ada 12 orang. Siswa yang 12 orang ini merupakan Angkatan pertama dari SDK Don Bosco. 
Angka dua belas (12) adalah angka keramat yang bersejarah dalam  Gereja Katolik. Ketika Yesus mengutus 12 murid membantu-Nya dalam karya misi kerajaan Allah di tengah dunia. Yesus mengutus 12 murid pergi ajarlah semua orang menjadi murid-Nya. Dan ajarlah mereka tentang kerajaan Allah sudah datang. Dan baptislah mereka  dalam nama bapa dan putera dan Roh Kudus. Ini menjadi dasar iman orang katolik beraksi di panggung dunia ini. Secara moral dan semangat hidup harus ditanamkan kepada generasi penerus bangsa ini.  Dalam bingkai negara Republik Indonesia  menjadi warga negara 100 persen dan menjadi katolik 100 persen.  
Dapat apa dan dapat berapa  dengan bekerja lintas batas. Teman  dan sobat  pembaca yang saya cintai. Suatu saat saya ditanya oleh kepala Kantor wilayah Kementerian Agama provinsi  Nusa Tenggara Timur yang datang ke lokasi sekolah. Pada saat duduk-duduk beliau bertanya. Bagaimana anda membagi  waktu untuk memperhatikan tugas anda sebagai kepala SDN Naibonat  Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur.sekaligus animator sekami, pendiri Sekolah SMP Katolik Santu Donbosco di Naunu ini. Sebagai guru agama katolik PNS Kementerian Agama dan sekaligus guru umat dalam Bahasa latin Katekis. Katekis dalam kamus latin berasal dari Bahasa Yunani “Katechein” artinya menyuarakan. Sebagai Katekis bukan hanya katekese  Bersama umat di Kelompok umat Basis (KUB), tetapi ada aksi nyata menyelesaikan persoalan umat termasuk dalam hal ini Pendidikan masyarakat.  Untuk melaksanakan tugas karya pastoral saya perlu membagi waktu. Pagi hari pukul 7.00 wita pasti sudah ada di SDN Naibonat memeg guru dan harus mengajar agama katolik di kelas karena saya di bayar oleh negara lewat kementerian agama. Pukul 12.15 wita tugas dinas selesai kembali rumah. Pasti istirahat makan  dan sore hari mulai atur stategi melaksanakan tugas pastoral. Dalam menghayati tugas pastoral jelas tidak digaji karena upahmu besar di surga.Hal ini yang menjiawai kunjungan ke sekami perKUB, untuk melaksanakan tugas misioner. Hal ini  yang biasa saya buat muali dari Oepoli sejak dua belas tahun  mejadi Katekis di Paroki Santa Maria Oepoli Desa Netemnanu Utara Kecamatan Amfoang Timur sejak tahun 1990 sampai tahun 2002. Sejak saat itu Uskup Mgr.Petrus Turang mengenal siapa itu Simon Anunu. Saat paling berkesan bagi Uskup yang dibuat oleh Simon Anunu  adalah penjemputan Uskup Pada waktu kunjungan perdana Mgr.Petrus Turang melakukan kunjungan pastoral di Paroki Santa Maria Oepoli. Menarik perhatian uskup waktu sekami Natoni  menyanyi menjemput  uskup. Lalu uskup bertanya  boleh besok saya bertemu anak sekami stasi ini yang begini banyak mungkin di antara mereka ada yang nanti menjadi imam. Betul hasilnya ada kini 5 imam dari Oepoli yang sudah ditabiskan oleh Uskup Petrus Turang menjadi imam.Misalnya  RD.Sintus Efi, RD.Simon Temelab, RD.Adnan Berkanis,RD. Deodatus Parera, RD.Herman Poylado. Masi ada yang sementara belajar bangku calon imam di seminari.
                                                  


 Nama: Simon Anunu, S.Ag, M.Pd
TTL. Kuan TES TTU, 10 Desember 1968
Alamat : NAIBONAT KUPANG TIMUR
GURU AGAMA KATOLIK SDN NAIBONAT
https://draft.blogger.com/blog/post/edit/5764169765128195683/2192975556305646725

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar