Sabtu, 29 Mei 2021

 

PENDIDIK TOKOH MENGINSPIRASI

 

Pengalaman adalah guru terbaik. Walau pun mengenyam  Pendidikan formal jenjang strata S1 dan S2 tapi belum memiliki pengalaman mengajar atau bekerja rasanya  profesioliame belum lengkap. Lewat proses melihat kembali pengalaman bagaimana membuat orang lain menemukan dirinya yang sesungguhnya. Hal ini tidak semudah membalik telapak tangan. Proses menemukan sesuatu yang lebih dari yang biasa itulah yang disebut perjuangan.Tiada amal tanpa berkurban. Tiada kurban tanpa derita. Itulah hidup pencari fakta. Memang orang suka fakta ketimbang  cerita belaka. Bagaimana proses memanusiakan manusia itulah tugas seorang pendidik. Makanya tugas pendidik adalah tugas mulia. Mari kita  melihat kembali kegiatan pembelajaran yang terjadi di  SDN Naibonat dalam rangka  menangani   di mana ada anak  yang loyo dalam belajar. Keloyoan belajar anak di kelas di mana  anak cepat bosan belajar. Sikap masa bodoh. Bahkan sikap protes  yang ditunujukan dengan bandel.  Mengganggu  teman baik dalam kelas mau pun kelas lain. Ada satu anak peserta didik baru kelas dua.  Banyak guru dari kelas satu sampai kelas enam mengeluh tentang sikap anak yang bernama Adrianus Hali Wiwi ini. Siswa ini sudah bandel  tidak mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar . Lebih  aneh lagi ketika  ada anak yang menangis dalam kelas pasti  Adrianus melakukan kekerasan  dengan memukul teman itu.

 

Kejadian ini menyita perhatian banyak orang.  Wali kelas dua,  kepala sekolah dan orang tua.  Ada surat panggilan kepala sekolah kepada orang tua anak ini untuk dicarikan jalan keluar dan jalan terbaik. Ternyata anak ini mempunyai  sikap super aktif. Tidak suka duduk terlalu lama belajar, ternyata  dia diajak bermain sambil belajar malah dia lebih aktif. Kesempatan ini menjadi tantangan bagi guru  SDN Naibonat  jeli  memandang  sebagai  peluang  untuk  mencari model pembelajaran yang tepat.

 

Ada lagi satu  anak peserta  didik yang sudah duduk di bangku kelas IV SDN Naibonat. Suatu ketika  ketika diperhatikan ternyata ketika menulis hanya mengoyangkan pulpennya seperti menulis sungguh. Diperhatikan  secara cermat ternyata dia tidak meulis sungguh. Curiga guru pada  aat  menaruh perhatian khusus ternyata anak ini mempunyai gerak manipulasi seolah-olah aktif  menulis. Lalu guru itu semakin penasaran.

 

Curiga kayaknya anak ini belum tahu menulis dengan baik. Jangan sampai tidak menguasai huruf,  Kata   dan kalimat.  Guru ini naik pitam  mengapa ada anak yang sudah duduk kelas empat  ko belum tahu  menulis. Ditelusuri lebih teliti ternyata anak ini lamban. Bila dikte cepat pasti anak ini pura-pura menulis.  Akhirnya  anak ini diperhatikan secara khusus oleh gurunya. Ketika temannya pulang saat bell sekolah berbunyi  semua anak mereka pulang. Anak ini diberi  remedial  menulis  ulang-ulang. Mulai saat itu  bisa menulis indah.  Anak peserta didik ini sudah duduk di bangku  kelas V  pada tahun ajaran 2020/2021.

 

Seorang guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan spirit inspiratif untuk siswa-siswinya. Spirit inspiratif ini ditunjukkan para guru dengan memberikan teladan dan nasihat membangun kepada anak-anak didik agar mereka belajar tanpa rasa takut jika salah dan dikatakan tidak mampu.

 

Guru sebagai tenaga pendidik profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu yang akan diajarkannya, melainkan juga dituntut memahami kondisi peserta didik yang dihadapinya. Sehingga sangat diperlukan guru yang inspiratif, yang mampu mendidik, memberi teladan yang baik, dan bisa memahami kondisi kejiawaan peserta didik, serta mampu memotivasi dan memberi semangat peserta didiknya ke arah kemajuan.

 

Ada satu hal yang luar biasa adalah siswa yang droup out (DO) Sekolah Dasar Negeri Naibonat pada tahun pembelajaran lalu. Berhubung penulis adalah pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Penulis bekerja sama mengunjungi orang tua peseta didik yang  DO di rumah. Di sana sambil minum kopi panas. Kami diskusi dan saling meneguhkan tentang masa depan anaknya. Bila anak ini tidak sekolah bagaimana masa depan anak bangsa. Anak ini bernama Adikar Lubalu satu-satunya lelaki dalam keluarga.

 

Setelah orang tuanya mengerti masih ada jalan lain ke Roma. Di mana bila  Adikar daftar sambung sekolah di PKBM mengikuti pendidikan kesetaraan paket A maka anak ini bisa menikmati pendidikan selanjutnya. Tawaran manis ini diterima baik dengan senang hati oleh orang tua Adikar yang sudah janda. Suaminya sudah dipanggil oleh Tuhan beberapa tahun lalu. Sikap orang tua yang sangat bersyukur. Kini Adikar sudah sekolah di SMP Negeri 4 Kupang Timur. Ketika Adikar dan keluarga melihat penulis selalu mereka katakan kita ini keluarga.

 

Seorang guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan inspirasi untuk para muridnya. Inspirasi ini ditunjukkan para guru dengan memberikan teladan dan nasihat membangun pada anak-anak didik agar mereka belajar tanpa rasa takut jika salah dan dikatakan tidak mampu. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional RI Suyanto saat memperingati Hari Guru Nasional di SDN II Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2011).

 

Profil Penulis

 

Nama SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd

 

Penulis adalah kepala SDN Naibonat. Juga sebagai guru pendidikan agama katolik dan budi pekerti. \

Rabu, 26 Mei 2021

 

HIDUP ADALAH PERJUANGAN MEMBUTUHKAN  PENGORBANAN

 

Mengenal diri adalah awal refleksi  berintrospeksi. Pada suatu ketika saya bertanya dalam diri :”siapa dan bagaimana aku?”. Lalu saya berusaha menelusuri latar belakang diri. Aku pun menemukan beberapa jawaban. Saya ini anak petani miskin. Orang tua tak mampu menyekolahkanku. Aanak petani subsiten, bertani  dengan cara tradisional sesuai kebiasaan nenek moyang masih primitif ditamba lagi kepercayaan animisme dan dinamisme istilah setempat Uis pah  harus diberi sejajian bila tidak hasil  panen gagal atau tanaman diserang hama, itu tanda uis pah marah  dan memberi kutukan. Suka menyerah pada nasib memang sudah begini.Tanpa evaluasi diri  dan mecari solusi. Mestinya bertanya pada ahli pertanian  bersama pemerintah. Bukan bertanya pada rumput yang bergoyang. Miskin ilmu malu bertanya sesat  dalam hidup.  Mungkin ini  salah satu penyebab NTT miskin.

MENGAPA DAN BAGAIMANA ANAK PETANI MISKIN BISA MAGISTER PENDIDIKAN?

Pertanyaan ini biasa dan cara menjawanya Yang  biasa dibuat. Mengapa tidak ? karena saya sudah keluar dari lubang singa tantangan hidup seperti mau mati rasanya. Aku rasakan gesekan yang mendalam  sampai-samapai aku jalani dengan cara yang biasa dibuat orang. Dengan tulisan ini saya coba mereviw ko bisa jadi begini. Mari kita megikuti rintihan hatiku.  

 Untuk sekolah melanjutkan pendidikan setelah tamat sekolah dasar  dari SDN Sasi Kota Kefamenanu, saya menjual kayu api, menjadi koki rumah tangga alias pembantu rumah tangga. Selama setahun setelah tamat SD tahun 1983. Majikan saya seorang polisi  rupanya saya diuji tangguh menjadi pembantu rumah tangga. Modal dipercaya menjadi anak buah  rajin kerja keras timba air, masak, ambil kayu api,cuci pakaian di sungai jarak satu kilo meter dari rumah.

 Pada tahun 1984 saya didaftar melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Kota Kefamenanu dikenal sebagai anak polisi di sekolah dan membiayai uang sekolah. Untuk belajar saya silih waktu kerja. Setelah semua kerja beres baru pegang buku kerja PR, baca kembali catatan. Metode belajar yang cocok saat itu adalah Learning by doing. Belajar sambil bekerja. Ada tiga cara belajar. Membaca kembali catatan, kerja Pekerjaan rumah (PR), dan menyiapkan pelajaran yang akan dibelajarkan besok. Saya mencatat pertanyaan dari bahan ajar yang tidak dipecahkan supaya bertanya pada guru saat pelajaran besok.

Waktu berjalan, hari berganti hari, minggu,bulan dan tahun berganti mengantar aku  pada tahun 1987 tamat SMP. Ada pertanyaan yang muncul  dalam diriku “kemana aku pergi melanjutkan pendidikan. Lalu aku ingat sebuah judul lagu rohani berbunyi: “ ooo... kemanakah arah perahu”. Siapa lagi yang bisa membantu aku membiayai pendidikan selanjutnya?. Pertanyaan  ini selalu mengganggu kerjaku sebagai pembantu rumah tangga (PRT), tidurku,dan sering aku menghayal. Sering aku ditegur oleh majikan  karena kelihatan sering menghayal.

Suatu saat menjelang awal tahun ajaran baru aku diam dan menemukan jawaban setelah saya membaca papan apresiasi majalah dinding SMP Negeri almamaterku. Ada tulisan menjadi guru agama katolik  setelah tamat sekolah pendidikan guru agama Katolik (SPGAK) warta Bakti Kefamenanu. Hatiku tersentak oleh panggilan menjadi Guru Agama Katolik.

Suatu saat di tengah hutan sambil pilih kayu kering  ada bisikan dalam hati : “pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Dan baptislah mereka dalam nama bapa dan putera dan Roh Kudus”. Kalimat ini saya ingat saat membaca Kitab Suci setiap malam selesai belajar.

Pernah sangat tertekan oleh situasi hidup susah. Saya biasa mengucapkan salam Maria di waktu doa Rosario sebagai kebiasaan  orang katolik. Menjadi doa kesayangan di situasi sulit. Aku menulis surat Kepada Bunda Maria di surga. Begini bunyi isi suratnya: “ Kepada Yang Tercinta Bunda Maria di Surga. Padanglah aku anakmu yang sengsara ini. Berikanlah aku petunjukmu. Bagaimana aku menemukan sekolah yang tepat  untuk mengantar aku keluar dari soal hidup ini. Biar engkau di surga doakanlah aku anakmu yang merana ini. Santa Maria  doakanlah aku, Amin”.

Hati tegar dan kuat aku melangkah dengan pasti. Aku mendaftar sebagai peserta didik baru di SPGAK Warta Bakti Kefamenanu pada tahun 1987. Pesereta didik baru yang mendaftar saat itu 360 orang. Peserta didik Baru yang lulus tes masuk hanya 150 orang termasuk Simon Anunu penulis naskah  ini  urutan ke 25. Hatiku gembira karena doa Bunda Maria mengabulkan doaku.

Siapa yang membiayai pendidikanku  selama di SPGAK? Uang sekolah saat itu 7.500 (tujuh ribu lima ratus rupiah). Saat itu gaji seorang polisi 150.000. Apakah saya terus sekolah? Hanya tiga bulan polisi itu janji bayar uang sekolah. Ternyata sudah tiga bulan bendahara sekolah  menagih uang sekolah. Majikan saya tidak mampu bayar. Majikan menganjurkan keluar dari sekolah tunggu tahun depan daftar ulang di SMA Negeri satu saat itu  uang sekolah hanya 500 (lima ratus rupiah). Antara Rp. 7.500 di SPGAK dengan  Rp. 500 di SMA Negeri  lebih baik pilih yang murah meriah karena keputusan penentu kebijakan tanpa mempertimbangkan keputusan aku yang menjadi korban.

Bagaimana tanggapanku atas anjuran majikan harus berhenti sekolah alias Droup Out. Saya menolak  dengan keras anjuran majikan Droup out (DO) keluar dari SPGAK. Saya memilih keluar dari majikan polisi ini. Saya berniat  mecari uang membiayai diri sendiri tetap sekolah di SPGAK. Apakah orang tua bisa membantu ? Tidak. Orang tua mencari makan saja tidak cukup.  Lebih sadis lagi pakaian seragam sekolah majikan polisi itu tahan tidak memberikan. Juga ijasah SD, SMP  mereka tahan sampai harus bawa tebusan berupa sapi, babi, atau setimpal.

Apakah tetap sekolah. Jawabannya saya sekolah terus. Untuk pakaian seragam SMA saya pinjam pakaian bekas milik teman sekampung yang sudah lulus SMA. Sepatu juga pinjam karena tidak ada uang untuk beli baru. O ya baju seragam saya pinjam pakai milik adik nona yang sudah tamat SD. Kini Jarak tepuh sekolah semakin jauh. Tadi  jarak ke sekolah  tiga kilo meter. Sekarang menjadi tujuh kilo meter karena kembali ke rumah orang tua.

Uang sekolah saya bayar sendiri dengan jasa jual air sepulang sekolah. Suatu ketika coba cari kerja sambil sekolah. Ada seorang jaksa yang membutuhkan jasa timba air. Saya menawarkan diri setiap minggu tiga kali saya mengisi bak air rumah  jaksa kala itu  belum ada air leding. Saya menjadi “leding hidup”. Mengambil air dari sumur berjarak 20 meter dari sumur ke rumah jaksa. Gaji jasa mengisi air di bak mandi dan bak WC, saya dibayar 12.000 (dua belas ribu rupiah) perbulan. Dengan gaji 12.000 menjadi modal bayar uang sekolah dan masih ada sisa untuk saya tabung.

Bagaimana menambah tambahan penghasilan uang?  Saya pernah membersihkan rumput di kebun milik kepala Kantor Agama Kabupaten  Timor Tengah Utara. Istilah setempat tofa kebun. Luas kebun itu empat (4) are. Setelah selesai bersihkan kebun itu saya diberi dua belas ribu rupiah. Setiap are dihargai dengan   tiga ribu  rupiah (3.000). Tekat saya kerja halal apa saja yang penting menghasilkan uang untuk menyelesaikan studi. Puji Tuhan  saya diberi kekuatan  untuk membiayai diri sendiri. Belajar mandiri sekolah mandiri dan biaya sendiri karena saya akui orang tua miskin.   

Bagaimana dapat makan? Saya dapat jagung, ubi kayu atau singkong dari orang tua. Mulai saat itu saya harus konsentrasi belajar maka saya memilih tinggal di asrama yang dekat sekolah. Uang asrama saya bayar dari sisa uang jasa timba air di jaksa itu.  Makanan  tiap hari jagung ketemak dicampur dengan  gaplek  dan sayur daun asam muda (istilah setempat KIU SO”O) yang mudah gratis dapat di hutan. Jagung ketemak itu keras membutuhkan waktu masak yang cukup lama. Sekali masak untuk tiga kali makan. Misalnya pulang sekolah masak jagung untuk makan malam, makan pagi ke sekolah dan makan siang. Kebiasaan ini berlangsung hanya satu tahun selama  SPGAK Warta Bakti Kefamenanu.

Suatu ketika  saya masih di bangku kelas tiga SPGAK. Ada seorang ibu Guru SMA Negeri satu kefamenanu mencari  seorang pembantu rumah tangga khusus timba air. Beliau  mencari saya di sekolah. Saat berpapasan menawarkan saya untuk tinggal bersama dalam keluarganya hanya untuk timba air. Apabila saya bersedia maka uang sekolah, biaya hidup, keluarga ini yang tanggung. Saya merasa luar biasa. Secepatnya saya ambil sikap beralih dari asrama  pindah tempat tinggal. Tanpa memberi tahu  orang tua  dan memamng orang tua pun tidak ambil tahu. Di rumah  ibu guru, Ibu Sry  ini bersama suaminya pa Jhon Lay seorang pegawai Negeri Sipil kantor perdagangan Kota Kefa. Saya merasa bahagia. Diperlakukan seperti anak yang layak dibantu.  Rupanya Tuhan mempergunakan keluarga ini untuk memperhatikan aku. Memang keluarga ini belum dikaruniai seorang anak.  Biasanya saya  hanya makan jagung ketemak. Di keluarga ini  hanya makan nasi. Saat – saat pertama perut saya harus membutuhkan penyesuaian. Rasanya mau makan jagung  terus tapi jagung  tidak tersedia.

Siapa saja yang membantu saya selama  melanjutkan pendidikan mulai dari SMP sampai  selesai tamat Sekolah Pendidikan Guru Agama Katolik  di Kefamenanu? Kesempatan ini saya akan menuturkan satu persatu melalui  tulisan ini. Pada tahun 1983 tamat Sekolah Dasar. Saya berjumpa dengan seorang Polisi bernama Rofinus Gole asal  Flores Lembata. Ia seorang anggota Polisi Resor (POLRES ) Kabupaten Timor Tengah Utara. Kini beralamat di samping Terminal Bus Kota Kefamenanu. Saat bertemu di depan rumahnya dia bersiap-siap ke piket malam. Ketika saya memberi salam selamat malam dia kaget. Lalu dia bertanya dari mana dan mau kemana. Dengan  nada tegas seorang polisi. Saat itu masih kanak-kanak sambil takut saya jawab pertanyaan polisi dengan tegas. Saya dari kampung Kuan Tes dan hendak ke Transmigrasi lokal di Sasi. Lalu dia melanjutkan pertanyaan  di manakah sekolahmu? Jawabku dengan tegas. Saya baru tamat dari SDN Sasi. Tapi karena orang tua miskin  tidak bisa melanjutkan pendidikan. Jadi setiap hari saya jual es lilin keliling kota Kefamenanu. Tersentak polisi  itu menarik napas panjang. Jadi engkau mau sekolah ?  jawabku dengan suara lantang penuh harapan. Kalau kau mau sekolah tinggal dengan  bersama kami sekeluarga di sini. Lalu kami membiayaimu sekolah. Tersentak saat itu seperti seubutir embun menyejukan hatiku. Lalu polisi ajak saya masuk kerumahnya. Begitu bertemu dengan istrinya bernama Lenny Mamo Gole. Bersama tiga putrinya yang masih kecil. Anak pertama bernama Hedy Gole baru kelas dua SD dan dua yang lain bekum sekolah. Ibu dan tiga anak ini menyambut saya dengan gembira. Rupanya mereka menanti seorang anak pembantu rumah tangga. Karena biasanya orang tua bepergian ketiga anaknya sendiri di rumah. Letak rumah ini cukup jauh dari rumah tetangga. Mulai saat itu saya tinggal dengan keluarga mereka sampai tahun depan baru sekolah. Rupanya mereka menguji ketabahan saya. 

Siapakah orang kedua yang menjadi  orang tua asuh bagiku?  Pasca putus hubungan kerja pembantu rumah tangga dan melanjutkan studi. Majikan bapak kandung saya yang memelihara sapi majikannya bernama Orias kaseh.  Bersedia menampung saya tinggal di rumahnya  sebagai pembantu rumah tangga. Bapak Orias Kaseh dan ibu Dora Lake bersedia menjahit pakaian seragam sekolah. Ada dua macam seragam sekolah putih abu-abu dan putih hijau. Harga setiap pasang dua belas ribu lima ratus rupiah. Uang ini dipotong dari uang jasa bapak saya  pelihara sapi majikannya ini. Saya tinggal bersama keluarga ini selama setahun.

Mengapa harus jahit pakaian seragam sekolah lagi? Karena semua pakaian seragam telah ditahan oleh majikan pertama karena itu milik mereka.Karena sudah keluar  dari rumah majikan itu maka pakaian dan ijasah SD dan SMP mereka tidak berikan.Dan setelah jadi guru di SMP San Daniel Oepoli sekaligus pendiri sekolah ini.Gaji honor Rp.15.000, selama  lima tahun saya beli seekor sapi sebagai tebusan. Saya bawa sapi itu antar ke majikan pertama baru memberikan ijasah SD dan SMP itu.

Siapakah kelurga berikut menjadi orang tua asuhku?  Dia adalah orang tua asuh ketiga. Bapak Gabriel Akoit. Keluarga ini hanya bersedia menampung saya untuk tinggal saja tanpa membiayai sekolah. Uang sekolah saya cari sendiri. Rumah Bapak Gabriel Akoit  berhadapan langsung dengan perumahan Jaksa kota Kefamenanu. Setiap hari saya pulang  sekolah berjumpa dengan seorang nona di sumur tua ini. Dia bercerita bahwa ada jaksa tetangga majikannya mencari orang untuk menimba air. Dalam hati saya bertanya bisakah aku dapat diterima di situ untuk menimba air. Pada suatu sore saya melihat jaksa itu duduk diserambi depan rumah dinas Kejaksaan. Saya berusaha mendekati,  coba menanyakan  kalau - kalau bisa diterima  menimba air.  Sebelum saya bertemu terlebih dahulu saya berdoa Salam Maria Doa Rosario. Dengan langkah berani aku  bertemu bapak Jaksa. Salam pertama saya sampaikan kepadanya Asalamualaikum..... dia menjawab saya  alaikum salam. Saya pun duduk bersama di serambi rumah itu. Langsung saja saya sampaikan maksud kedatanganku. Kata pertama,  bapak saya mau cari kerja. Dia langsung bertanya kepadaku. Apakah yang bisa engkau kerjakan? Saya menguraikan semua kemampuan yang saya miliki. Saya bisa timba air, bisa ambil kayu api, bisa tofa rumput,  cuci pakaian, dan strika pakaian. Jawab jaksa yang bernama pa Ismail. Kami ini seorang Jaksa setiap hari hanya memutuskan perkara. Kebun kami tidak punya. Tapi kalau adik simon mau boleh timba air  karena anak yang biasa timba air kasi keluarga kami sudah kembali ke kampung. Dengan lega saya bersyukur karena bisa dierima kerja timba air. Maka saya  mulai berbicara  tentang gaji dan kapan masuk kerja. Jawab Jaksa itu mulai besok  sore mulai timba dan pikul air menggunakan jerigen 20 liter sebanyak dua buah. Satu di depan dan satu di belakang. Gajinya  sebagai jasa pikul air itu saya tawarkan lima belas ribu rupiah (15.000) perbulan. Tapi jaksa Ismail melepaskan koran di tangannya dan mengangkat kepala bertanya kepadaku. Untuk apa uang itu? Saya menjawab  diperuntukan biaya sekolah. Lanjut bertanya pa Ismail dimana engkau sekolah. Saya menjawab sudah di kelas dua SPGAK Kefa. Wah luar biasa tapi kurangi sedikit  upahmu. Maka saya langsung berkata dua belas ribu perbulan. Pa Ismail langsung menyetujui. Lanjut pa Ismail dalam satu minggu cukup tiga kali timba air. Sehabis kerja boleh makan dalam. Artinya selesai bak mandi dan bak  WC diisi dengan air penuh langsung makan sebelum pulang. Kesan saya makan di rumah jaksa selalu enak dalam hati  saya kalau makan enak begini biar timba air tiap hari. Inilah orang tua asuh yang ketiga dan ke empat.

Siapakah orang tua asuh yang ke lima?  Pada suatu saat kami sementara kerja di sekolah lalu saya kedatangan seorang ibu Guru. Menurut saya ini tamu terhormat. Rupanya ibu ini sudah merekam jejak saya sebagai seorang penimba air. Ibu ini bernama ibu Sry rupanya dia ini orang jawa mengajar di SMA Negeri Kefamenanu. Dia mencari orang untuk membantu menimba air dari sumur yang dalamnya 35 meter. Tawaran yang diberikan kepada saya apabila saya bersedia maka biaya sekolah dan makan minum serta akomodasi tempat tinggal saya bersama  ibu Sry dan suaminya Pa Jhon Lay  menerima sebagai anak asuh. Saya menerima tawaran ini dengan iklas hati.

 

 

AWAL MERINTIS KARIERKU

Memang betul pendidikan  di SPGAK Warta Bakti  mengantar aku masuk dunia kerja dengan mulus. Ketika tamat sekolah dari lembaga pendidikan ini saya siap menjadi seorang Guru Agama Katolik, dalam Gereja Katolik biasa dikenal sebagai seorang Katekis.Kata katekis berasal dari kata Yunani Katechein yang berarti pewarta Sabda Pelayan umat katolik. Petugas pastoral.  Pada tahun 1990 saya mulai masuk Kabupaten Kupang. Pesis di wilayah Oepoli,  kini  Kecamatan Amfoang Timur. Bersama Seorang Pastor bernama Romo Daniel .J.Afoan Pr  sebagai seorang pastor paroki di paroki Santu Stefanus Naikliu Keuskupan Agung Kupang, di Keacamatan Amfoang Utara kala itu.

Pada tanggal 1  Juli 1990 merintis SMP Katolik San Daniel Oepoli.Di bawah payung hukum  Yayasan Daniel Broutieur. Berkolaborasi dengan pemerintah setempat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  Kabupaten Kupang mengeluarkan ijin operasional. Saya adalah salah satu guru dari delapan guru pemula. Gaji yang kami peroleh  selama 10 tahun 1990 sampai  dengan tahun 2000 adalah guru yayasan dengan besaran gaji empat puluh ribu rupiah. Kami guru enjoi dengan gaji yang ada.  Penulis sebagai Guru Agama Katolik  dan perintis lembaga pendidikan ini.  

Selama dua belas tahun saya habiskan waktu tinggal di Oepoli. Disamping sebagai guru juga bertugas sebagai  bapak pengasuh Asrama putra-putri. Sering saya mewakili  Yayasan mengikuti pertemuan di tingkat  Kabupaten dan tingkat Keuskupan majelis Pendidikan Katolik sampai tingkat nasional. Inilah yang membuat membentuk pribadi pengelola pendidikan Katolik. Begitu juga pengelaman  mengelola pendidikan formal dan non formal bekerja  sama dengan Pendidikan Luar  Sekolah (PLS).

Pengalaman adalah guru terbaik. Dengan pengalaman kerja dalam dunia pendidikan kini saya mengelola  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Sejak tahun 1990 membantu siswa putus sekolah  dengan program paket A setara sekolah Dasar. Paket B Setara SMP dan paket C setara SMA. Banyak orang cukup dibantu dengan program ini. Apalagi dengan adanya Undang – undang Desa mengisyaratkan aparat Desa harus berijasah  SLTA atau sederajad seperti paket C. Bahkan  tamatan  PKBM  bekerja sebagai sekertaris desa yang berijasah paket C diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Bagaimana bisa mendapat kembali ijsah SD dan SMP yang pernah ditahan oleh majikan pertama? Perjalanan hidupku  berliku-liku pahit manis bercampur menjadi satu. Inilah jalan melalui penderitaan dalam bahasa latin Via Dolo Rosa. Setiap orang dianugerahi jalan hidup yang khas sesuai rencana Tuhan. Aku memahami dan menjalani saja.

Saat  aku menjadi guru di SMP Katolik San Daniel Oepoli. Saya pernah membantu seorang anak mau sekolah tetapi tidak punya uang. Kata orang tua dari anak itu  kepadaku. Apabila Pa Simon membantu  membiayai anak saya sampai tamat SMP maka  kami sekeluarga akan memberi seekor sapi. Setelah saya hitung harga sapi diuangkan  ternyata cukup. Begitu anak ini tamat maka sapi yang dijanjikan itu mereka beri dengan iklas. Seekor sapi ini saya bawa dari Oepoli  Kabupaten Kupang menuju Kota Kefamenanu untuk menebus kembali ijasah dan pakaian seragam pernah ditahan oleh majikan pertama. Memang  waktu saya pindah ke majikan ke dua hanya bawa pakaian di badan. Waktu itu saya masih ingat baju  yang saya pakai di badaku kaus golkar dan celana melekat pada tubuhku adalah celana  seragam SMP. Aku pun memberi sapi ini dengan iklas maka ijasah SD, SMP  mereka majikan pertama ini beri dengan senang hati.   

   Kapan saya mulai diangkat menjadi PNS?  Dan menjadi sarjana ?  Pada tahun 2000 saya berhasil mengikuti Tes CPNS dan lulus menjadi PNS Guru Agama Katolik. Pada tahun 2002  pindah tugas dari  Oepoli ke Naibonat Kecamatan Kupang Timur dengan maksud melanjutkan studi mengambil  program Sarjana dengan program ijin belajar. Berkat restu Tuhan pada tahun 2004 diwisuda di Sekolah Tinggi Ilmu  Pastoral  (STIPAS) Keuskupan Agung Kupang.  Pada tahun 2012 saya putuskan mengambil program Pascasarjana prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial (PIPS). Menggunakan program tugas belajar biaya sendiri persemester lima juta rupiah. Menyelesaikan Program Pascasarjana  S2  Undana Kupang pada tahun 2015.

Bagaimana keadaan karierku sekarang ini?  Semakin langgeng aku melangkah maju. Kini aku diangkat menjadi Kepala SDN Naibonat berdasarkan SK Bupati Kupang Nomor: 821.21/15/BKPP.KAB.KPG/2017.  Pada tahun 2018  saya  lulus  Tes  Asesor PAUD DAN PNF  Badan Akreditasi Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini menyebabkan aku keliling NTT untuk  visitasi akreditasi  PAUD dan PNF setiap tahun. Di samping itu  aku dipercaya oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur sebagai anggota tim Verifikator modul paket A,B, dan C. Sampai sekarang menjadi Instruktur Kurikulum 2013  Pendidikan Agama Kabupaten Kupang. Tokoh Agama Peduli HIV  otlet kondom gratis.

Dengan adanya pengalaman merintis sekolah maka pada tahun 2018 saya mendirikan SMP Katolik Santu Donbosco di Naunu bersama Yayasan Bintang Timur . Tahun 2019 saya merintis Taman Seminari Santu Simon Petrus di Naunu paroki Lili Camplong. Tahun 2019 ini saya merintis lagi Sekolah Menengah Agama Katolik  (SMAK) di Naunu bersama Romo Anselmus Leu pastor Paroki Santa Helena  Lili Camplong. 

Peran saya dalam Gereja Katolik Stasi Santu Yohanes Maria  Vianney Naibonat Paroki Santa Maria Fatima Taklale sebagai wakil ketua stasi. Katekis umat Katolik bekerja sama dengan Bupati Kupang dan DPRD Kabupaten Kupang  sejak tahun 2012  dan di tahun  2019 ini Gereja Katolik mendapat hibah tanah pemda  untuk bangun Gereja Katolik stasi dengan serifikat tanah  hak milik.  Peletakan batu pertama pembangunan gereja akan dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2019 oleh Uskup Agung Kupang Mongsinyiur Petrus Turang.  

 

MENGOLAH PENDIDIKAN MASA PANDEMI

Pengalaman adalah guru terbaik. Lewat proses melihat kembali pengalaman bagaimana membuat orang lain menemukan dirinya yang sesungguhnya. Hal ini tidak semudah membalik telapak tangan. Proses menemukan sesuatu yang lebih dari yang biasa itulah yang disebut perjuangan.Tiada amal tanpa berkurban. Tiada kurban tanpa derita. Itulah hidup pencari fakta. Memang orang suka fakta ketimbang  cerita belaka. Bagaimana proses memanusiakan manusia itulah tugas seorang pendidik. Makanya tugas pendidik adalah tugas mulia.

Hal ini yang dilakukan oleh Simon Anunu,S.Ag, M.Pd kepala SDN Naibonat kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Memanage sekolah dengan jumlah guru 20 oarang  dan dua orang tenaga kependidikan. Untuk menyamakan persepsi tentang pola pendidikan di sekolah ini. Melayani proses pendidikan di masa pandemi covid-19 dengan segala penyesuaian. 

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan belajar dari rumah (BDR).  Guru merancang pembelajaran sesuai kurikulum Pandemi yang dipandu oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  Kabupaten Kupang melalui surat edaran. Penguatan oleh pengawas sekolah. Kepala sekolah memainkan perannya sebagai seorang manager. Mengapiti guru dan tenaga kependidikan. mengolah pendidikan di sekolah sebagai santapan sedap bagi anak didik dan orang tua. Situasi sekolah yang menyenangkan membuat guru melayani dengan hati. Semua fasilitas pendukung dipenuhi oleh kepala sekolah. Untuk melancarkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Memang harus diakui awal semester genap mulai januari sampai maret dana bos belum cair, tetapi kepala sekolah tidak boleh  mati akal. Bijaksana mencari jalan keluar terbaik. Membangun kerja sama dengan pihak ketiga yaitu dunia usaha dan dunia industri. Untuk alat kantor dan alat tulis kepala sekolah bekerja sama dengan toko penyedia kebutuhan sekolah dengan melakukan bon barang nanti dibayar setelah dana bos cair. Itulah suka duka seorang kepala sekolah. 

Moda pembelajaran jarak lauh itu yang dipilih oleh dewan guru. Dengan metode luar jaringan (Luring). Kebijakan ini diambil sesuai hasil rapat bersama orang tua. Ada orang tua yang tidak punya androit bahkan ada yang tidak punya HP.  Kalau ada hanya HP senter. Bagaimana  supaya proses belajar mengajar di masa pandemi corona virus yang mencekam dunia dan dampaknya sudah terasa di Kupang banyak korban berjatuhan sampai meninggal dunia. Hal ini cukup menakutkan orang tua. Guru dan masyarakat sekolah. jalan terbaik yang diambil adalah  orang tua mengambil bahan ajar di sekolah dan membelajarkan anaknya di rumah. 

Belajar dari rumah (BDR). Satu-satunya  pilihan orang tua bersama guru  untuk melindungi anak dari penyebaran contak virus corona yang sudah meraja lela.  Dengan cara orang tua saja yang datang ke sekolah  sesuai jadwal yang sudah disosialisasikan kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan di sekolah ini. Untuk pembatasan  kerumunan di sekolah maka dibagi jadwal sebagai berikut: Hari senin selasa rabu pengambilan materi ajar di sekolah oleh orang tua. Hari kamis jumad dan sabtu untuk orang tua  yang anaknya di kelas empat lima dan enam. Kepala Sekolah  memilih tiga hari sebagai alternatif  orang tua 

 

Mari kita  melihat kembali kegiatan pembelajaran yang terjadi di  SDN Naibonat dalam rangka  menangani   di mana ada anak  yang loyo dalam belajar. Keloyoan belajar anak di kelas di mana  anak cepat bosan belajar. Sikap masa bodoh. Bahkan sikap protes  yang ditunujukan dengan bandel.  Mengganggu  teman baik dalam kelas mau pun kelas lain. Ada satu anak peserta didik baru kelas dua.  Banyak guru dari kelas satu sampai kelas enam mengeluh tentang sikap anak yang bernama Adrianus Hali Wiwi ini. Siswa ini sudah bandel  tidak mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar . Lebih  aneh lagi ketika  ada anak yang menangis dalam kelas pasti  Adrianus melakukan kekerasan  dengan memukul teman itu. 

            Kejadian ini menyita perhatian banyak orang.  Wali kelas dua,  kepala sekolah dan orang tua.  Ada surat panggilan kepala sekolah kepada orang tua anak ini untuk dicarikan jalan keluar dan jalan terbaik. Ternyata anak ini mempunyai  sikap super aktif. Tidak suka duduk terlalu lama belajar, ternyata  dia diajak bermain sambil belajar malah dia lebih aktif. Kesempatan ini menjadi tantangan bagi guru  SDN Naibonat  jeli  memandang  sebagai  peluang  untuk  mencari model pembelajaran yang tepat.

            Ada lagi satu  anak peserta  didik yang sudah duduk di bangku kelas IV SDN Naibonat. Suatu ketika  ketika diperhatikan ternyata ketika menulis hanya mengoyangkan pulpennya seperti menulis sungguh. Diperhatikan  secara cermat ternyata dia tidak meulis sungguh. Curiga guru pada  aat  menaruh perhatian khusus ternyata anak ini mempunyai gerak manipulasi seolah-olah aktif  menulis. Lalu guru itu semakin penasaran.

            Curiga kayaknya anak ini belum tahu menulis dengan baik. Jangan sampai tidak menguasai huruf,  Kata   dan kalimat.  Guru ini naik pitam  mengapa ada anak yang sudah duduk kelas empat  ko belum tahu  menulis. Ditelusuri lebih teliti ternyata anak ini lamban. Bila dikte cepat pasti anak ini pura-pura menulis.  Akhirnya  anak ini diperhatikan secara khusus oleh gurunya. Ketika temannya pulang saat bell sekolah berbunyi  semua anak mereka pulang. Anak ini diberi  remedial  menulis  ulang-ulang. Mulai saat itu  bisa menulis indah.  Anak peserta didik ini sudah duduk di bangku  kelas V  pada tahun ajaran 2020/2021. 

            Seorang guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan spirit inspiratif untuk siswa-siswinya. Spirit inspiratif ini ditunjukkan para guru dengan memberikan teladan dan nasihat membangun kepada anak-anak didik agar mereka belajar tanpa rasa takut jika salah dan dikatakan tidak mampu.

 Guru sebagai tenaga pendidik profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu yang akan diajarkannya, melainkan juga dituntut memahami kondisi peserta didik yang dihadapinya. Sehingga sangat diperlukan guru yang inspiratif, yang mampu mendidik, memberi teladan yang baik, dan bisa memahami kondisi kejiawaan peserta didik, serta mampu memotivasi dan memberi semangat peserta didiknya ke arah kemajuan.

Ada satu hal yang luar biasa adalah siswa yang droup out (DO) Sekolah Dasar Negeri Naibonat pada tahun pembelajaran lalu. Berhubung penulis adalah pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Penulis bekerja sama mengunjungi orang tua peseta didik yang  DO di rumah. Di sana sambil minum kopi panas. Kami diskusi dan saling meneguhkan tentang masa depan anaknya. Bila anak ini tidak sekolah bagaimana masa depan anak bangsa. Anak ini bernama Adikar Lubalu satu-satunya lelaki dalam keluarga.

 Setelah orang tuanya mengerti masih ada jalan lain ke Roma. Di mana bila  Adikar daftar sambung sekolah di PKBM mengikuti pendidikan kesetaraan paket A maka anak ini bisa menikmati pendidikan selanjutnya. Tawaran manis ini diterima baik dengan senang hati oleh orang tua Adikar yang sudah janda. Suaminya sudah dipanggil oleh Tuhan beberapa tahun lalu. Sikap orang tua yang sangat bersyukur. Kini Adikar sudah sekolah di SMP Negeri 4 Kupang Timur. Ketika Adikar dan keluarga melihat penulis selalu mereka katakan kita ini keluarga.   

Seorang guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan inspirasi untuk para muridnya. Inspirasi ini ditunjukkan para guru dengan memberikan teladan dan nasihat membangun pada anak-anak didik agar mereka belajar tanpa rasa takut jika salah dan dikatakan tidak mampu. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional RI Suyanto saat memperingati Hari Guru Nasional di SDN II Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2011).

 MUTIARA KASIH PANCARAN  SINAR MUTIAMU

MENJANGKAU ANAK – ANAK DI PULAU TIMOR

            Sinar mengusik kegelapan. Habis gelap terbitlah terang. Kegelapan kebodohan.kegelapan kemiskinan. Kegelapan tak berdaya. Sinar terang perubahan hidup. Sinar terang perubahan cara berpikir. Sinar terang pengolahan harta kehidupan. Sinar terang berkelimpahan dalam cita-cita anak bangsa.

Sebagai seorang awam katekis selalu bersama pastor  duduk bercerita tentang kehidupan umat di tempat saya melayani. Pengalaman berpastoral sebagai katekis sejak tahun 1990 di paroki santu Stefanus Naikliu kala itu. Sekarang paroki ini sudah memekarkan diri menghadirkan Paroki Santa Maria Mater Dei Oepoli Keuskupan Agung Kupang. Kala itu penulis masih menjadi guru agama katolik sekaligus pendiri SMP Katolik San Daniel Oepoli yang berbatasan langsung dengan Oekusi Negara Timor Leste.

Katekis yang bukan saja sebagai guru tapi juga animator sekami. Mengenal anak seakmi, juga latar belakang orang tua dengan kehidupan beriman dan orientasi masa depan anak-anaknya. Kehidupan beriman orang tua yang hidup segan mati tak mau. Dimana praktek kehidupan nyata jauh dari iman kristiani y\ng diharapkan. Begitu juga pendidikan anak tergantung dari berkat Allah. Bila penghasilan  orang tua cukup memadai pasti pendidikan anak pun lumayan.

Sejak tahun 2002 penulis pindah tempat tugas dari Oepoli ke tempat baru SD Inpres Naibonat dengan alasan mendasar studi strata satu di STIPAS Keuskupan Agung Kupang. Kini penulis tinggal di Stasi St. Yohanes Maria Vianney Naibonat di paroki St. Maria Fatima Taklale . Mayoritas Umat berasal dari eks pengungsi Timor Leste. Bersama RD.Piet Olin, sebagai Pastor Paroki saya mulai kenal Yayasan Mutiara Kasih.

 Sosialisasi pelatihan di Mutiara Kasih berbasis Kelompok umat Basis dan rekrutmen anak-anak putus sekolah menjadi prioritas. Kesempatan inilah penulis mulai beraksi meneruskan informasi mendaftar anak-anak yang berminat mengikuti pelatihan pengasuh bayi, melayani dan merawat orang sakit, anak-anak, dan para manula. Sejak lima tahun lalu dari ke mulut ke mulut orang tahu penulis membantu anak putus sekolah atau yang sudah tamat SMP orang tua tidak ada dana untuk lanjut SLTA  dan tamat SMA tidak kuliah  boleh memperoleh kesempatan direkrut ke Mutiara Kasih.

Banyak anak yang berhasil setelah pulang dari Mutiara Kasih. Ada yang membawa pulang unag berjuta-juta. Ada yang menggunakan uangnya untuk memperbaiki rumah orang tua berdinding bebak beratap daun atau ilalang di sulab sekaligus anak bedah rumah jadi rumah layak huni  dan permanen. Ada yang membawa hand phone (HP) bermacam-macam. Beberapa orang menggunakan uang untuk kuliah meningkatkan sumber daya manusia orang timor. cukup banyak anak mutiara kasih yang sudah mengumpulkan uang dan membiayai adik atau keluarga yang kuliah S1 baik kuliah di dalam dan luar NTT.  Ada pula anak selesai kontrak di mutiara kasih langsung kuliah di jakarta contohnya adik Lusia Metan sementara menyelesaikan studi strata satu jurusan sastra dan bahasa Indonesia. Bila tak ada aral melintang pasti wisuda di bulan september 2016 ini. Inilah seberkas pancaran kasih dari Mutiara Kasih  untuk anak bangsa di pulau Timor.

Kisah nyata pancaran kasih Mutiara Kasih bercokol di pulau timor bagaikan kabar gembira yang terlambat sampai di beberapa  tempat. Penulis merasakan inilah kabar gembira yang terlambat samapai  di kota Kefamenanu Kabupaten TTU pada saat pastor paroki St.Antonius  Padua Sasi Pater Titus kaget karena anak dari ketua lingkungan Fatu Auni paroki tersebut sudah ada di Mutiara Kasih di Cijantung jakarta. Tersentak pastor paoki marah ketua lingkungannya itu dengan tuduhan praktek traffiking.  Ketua lingkungan paulus Taek tidak patah arang. Orang tua anak kakak beradik Dion dan Risto yang sudah ada di Mutiara Kasih,  memperkuat alibinya dengan memberitakan kepada pastor bahwa pukul 12.00 wita hari ini,  simon Anunu putra Paroki ini yang merekrut Dion dan Risto ke Mutiara Kasih, bersama ketua Yayasan Mutiara Kasih (Ibu Agustin bersama ibu  Enny) akan tiba di Paroki Sasi.

Memang benar  Pada tanggal 23 Maret 2015 Simon Anunu (Penulis) mendampingi sekaligus memperkenalkan ketua Yayasan Mutiara Kasih ibu Agustin kepada Pastor Paroki St. Antonius Padua sasi. Dari Sasi ketua Yayasan bertemu lagi pastor paroki St. Andreas Tunbaba RD.Jhon Naben sekaligus sosialisasi dua jam. Blusukan dilanjutkan ke Kampung Tes di sana ibu Agustin dan ibu Enny bermalam tidur beralaskan tikar di atas pelupuh (belahan bambu) . Besok pagi tanggal 24 maret 2015 jam 7.00 wita ketua yayasan Mutiara Kasih dan tim blusukan lagi bertemu siswa dan guru SMA BIKOMI UTARA.  Alasan penulis menghadirkan momen perkenalan ini agar Pater Titus dan RD. Jhon, siswa SMA BIKOMI UTARA menjadi sahabat Mutiara Kasih. Mengapa? Karena sudah dua tahun penulis merekrut anak  dari kampung Tes, kampung Haumeni, Oepoli dan desa Napan serta anak-anak  Bansone kota Kefa,  paroki sasi ke Mutiara Kasih harus lewat  wawancara dan tes bila lulus oleh RD.PIET OLIN di paroki Taklale dengan jarak tempuh dua ratusan kilometer. Pengalaman pahit selama anak-anak dari Kefamenanu datang ke Paroki St.Maria Fatima Taklale di Kupang mulai dari pendaftaran sampai tunggu hasil harus menginap di rumah pa Simon Anunu bertempat di Naibonat berminggu-minggu. Akomodasi, transportasi pergi pulang  untuk tes kesehatan, wawancara  dan dengar hasil   menjadi tanggung jawab penulis karena perbuatan kasih. Alasan ke dua mendekatkan pelayanan perekrutan, wawancara, tes kesehatan, dan memfasilitasi saat berangkat ke jakarata lebih dipermudah oleh pastor paroki setempat.

Menjala SAHABAT MUTIARA KASIH. Sambil menyelam minum air. pribahasa ini mau mengatakan memperkenalkan mutiara kasih sekaligus MENJALA SAHABAT MUTIARA KASIH  kepada Pastor Paroki di Dekenat TTU dan Dekenat Mena  sekitar  wini ponu jalur utara pulau Timor. Satu tahun dua pastor paroki  menjadi pastor SAHABAT MUTIARA KASIH. Pada tahun 2015 menjala pastor paroki St.Antonius Sasi Pater Titus dan Pastor Paroki St.Andreas Tunbaba RD.Jhon Naben menjadi  sahabat Mutiara Kasih. Pada tahun 2016 berhasil menjala pastor Paroki Kristus Raja Haumeni RD.Stef Bria  dan pastor Deken Mena RD.Kanisius  Oki.

Sudah menjadi buah bibir. Mutiara Kasih   di paroki  St.Antonius padua Sasi dan paroki paroki sahabat Mutiara Kasih suka membicarakan eksistensi mutiara kasih. Pada tahun 2016 ketua Yayasan Mutiara Kasih Ibu Agustin dan ibu Eny Susatyo bersama penulis  uji petik  evaluasi  bertemu orang tua sahabat Mutiara Kasih di Paroki Sasi, paroki Tunbaba, dan paroki Kristus Raja Haumeni. Dari evaluasi ini ternyata ada kesan orang tua misalnya di kampung Tes dan Paroki Antonius Sasi begitu senang dengan adanya gerakan mutiara kasih sudah dua tahun tamatan SMA tidak duduk di deker karena sudah ditelan oleh mutiara kasih.  Pada malam itu juga orang tua Remigius Metan terima 19 juta dari ibu Agustin dan anak Remigius Metan bersedia kembali ke Mutiara kasih. Dari  uang itu orang tua menggunakan untuk menyelesaikan rumah permanen.

Analogi petani menanam ada hasil dan gagal panen. Begitu juga usaha Mutiara Kasih banyak  anak yang sukses  tetapi juga banyak yang gagal. Bahkan tidak luput juga ada anak yang bertingkahlaku aneh  seperti kacang lupa kulit.

Sudah waktunya Mutiara Kasih  memancarkan kasihnya  ke seluruh pelosok tanah air  ibu pertiwi  Indonesia. Kibarkan bendera kasih. KOBARKAN KASIH KRISTUS. Biarlah kasih Kristus dirasakan di mana-mana melalui rangkulan kasih sayang Mutiara Kasih sebagai tindakan konkrit acsen iman kristiani .

Salam damai sejahtera.

                                                   

Foto blusukan Ketua Yayasan Mutiara Kasih bersama ibu Enny di Kampung Tes Paroki Kristus Raja Haumeni Kabupaten TTU –NTT,  rumah orang tua Brigita Metan pada  tanggal 23- 24 Maret  2015 

 

ANGKA DUA BELAS  MOMENTAL PENUH MAKNA

 

 

DUA  BELAS  PESERTA DIDIK PERDANA, GURU DAN PENDIRI 

SMP KATOLIK SANTU DONBOSCO NAUNU  KABUPATEN KUPANG NTT

 

 

 

Mengenang inisiator dan pendiri SMP KATOLIK  SANTU DON BOSCO kabupaten kupang. Mendirikan sekolah bukan persoalan gampang. Tidur dan bermimpi itu hal yang biasa. Bermimpi, menghayal dan berniat untuk mencerdaskan bangsa itu yang luar biasa. Bermimpi tentang masa depan generasi penerus Gereja dan bangsa  adalah satu kekuatan yang luar biasa. Kata seorang filsuf yang masih terngiang-ngiang di benakku  adalah Rene Descartes. "Aku berpikir maka aku ada (Cogito Ergo Sum)”, kalau aku tidak sedang berpikir apa aku kemudian tidak ada?   Ini pertanyaan yang menggelitik hatiku. Tidurku bangunku dan perjalananku. Setiap saat aku berpikir. Sikap yang dipertontonkan  adalah menghayal karena pikiran.  Kini berpikir dan berpikir  untuk hal yang akan datang. Berarti saya ada dan akan ada dalam pikiran orang pada zamannya. 

Pengalaman pastoral menjadi animator serikat kepausan anak misioner (sekami ) dalam Gereja katolik. Menyadari diri dalam tugas panggilan pembaptisan menjadi imam,nabi dan raja. Merenungi  panggilan nabi Yesaya. Yesaya Pernah mengatakan dalam dirinya. Inilah aku utuslah aku. Nabi Yesaya mengamalkan panggilan ini dengan seluruh  jiwa dan raga. Membuat orang yang ia layani kagum memandangnya.  Karena ia sungguh menghayati apa yang ia katakan. Sampai saat ini dan di sini termasuk penulis memaknai hidup nabi Yesaya. Animator sekami adalah orang yang selalu memperhatikan pembinaan iman, moral dan Pendidikan anak dan remaja.  Arah pandangan hidup menjadikan anak-anak  berpendidikan, bermoral, dan suka menolong orang lain. Seperti moto sekami “children helping children” artinya anak membantu anak. Dengan doa derma kurban dan kesaksian. Ketika teman yang susah dan sedih ajaklah bergembira dan bermain bersama. Pada saat yang sama ia melupakan susah dan larut dalam kebersamaan. Apalagi bersama dalam iman, moral dan belajar bersama. Hal ini dilakukan dari generasi ke generasi. Banyak anak dan remaja sekami yang pernah bergabung  menjadi akrab. Walau pun kini ada yang berpisah karena Pendidikan, pekerjaan, keluarga  tapi kenangan  ini selalu diingat. 

            Serikat kepausan Anak dan remaja Misioner merupakan gerakan internasional dari anak-anak yang paling tua di seluruh dunia. Pendirinya adalah Mgr. Charles de Forbin Janson, Uskup Nancy, Perancis, pada tahun 1843 (thn 2003, HUT Sekami ke-160 thn).

Sejak 3 Mei 1922, dipusatkan ke Roma dengan status kepausan.

Ia sangat prihatin dengan keadaan anak-anak di seluruh dunia, teristimewa di Cina, yg pada waktu itu memiliki banyak anak yg menderita rohani dan jasmani.

 

Alasan Mgr. Charles Mendirikan Kelompok Anak Misioner. Ia terharu dan berdoa serta minta petunjuk Tuhan “bagaimana agar anak-anak dapat diselamatkan”

Ia disadarkan Tuhan: anak-anak bukanlah obyek Kabar Gembira, tetapi subyek Kabar Gembira. Artinya :

Anak-anak mampu menjadi rasul-rasul kecil, sahabat-sahabat Yesus,pembawa Yesus

Anak-anak sangat tulus dalam menolong temannya yg jauh lebih menderita, mereka mampu melakukan, “children helping children”, anak bantu anak. Anak-anak dapat membantu teman-temannya lewat doa dan derma, anak dapat menjadi sahabat bagi temannya.

 

Tahun 1843 : Holy Childhood-Kanak-kanak Suci

Pelindung gerakan ini adalah Yesus

Tujuan utamanya : menjadikan anak-anak sahabat Yesus, yg berani memperkenalkan Yesus pada temannya yg lain. Membawa teman-temannya yg baru kepada Yesus.Dengan semangat setia kawan dituntun untuk rela menolong sesama sahabatnya yg lain. Singkatnya menjadi rasul-rasul cilik atau misionaris-misionaris cinta. Pada  tanggal 3 Mei 1922 : Serikat Kepausan Anak Misioner berpusat di Roma.Langsung di bawah perlindungan Sri Paus sendiri. Di Indonesia. Sekami telah mulai bergiat sejak tahun 1970-an.

Mulanya bernama SEKAR (Serikat Kepausan Anak dan Remaja) Sejak Lokakarya Nasional KKI di Denpasar (1996), wakil-wakil dari seluruh keuskupan, bersama pimpinan Karya Kepausan Indonesia, bersepakat untuk merubah namanya menjadi SEKAMI (Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner)

Tambahan kata Misioner dirasa perlu oleh para Dirdios KKI se-Indonesia, agar anak dan remaja lebih menyadari peran dan perutusan misioner mereka

 

Tujuan SEKAMI

1. Membangun hubungan pribadi penuh persahabatan dengan Yesus dan dengan sesama sahabat lainnya

2. Membangun kesadaran misioner dalam hati dan budi anak dan remaja (setiap anak adalah Misionaris cilik)

3. Membngun persekutuan misioner di kalangan anak dan remaja (bersama-sama merekan diutus sebagai misionaris)

4. Membangun kerja sama misioner sejak dini di kalangan anak dan remaja (belajar bertanggungjawab dan bekerja sama)

5. Membangun kepedulian misioner anak lewat, doa dan derma (khusus bagi anak yg jauh lebih menderita

6. Mempersiapkan kader misioner dari kalangan anak (persiapan masa depan mereka dan Gereja)

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Rela dan sedia membagikan imannya akan Yesus, sebab :

a. Anak juga mengambil bagian dalam perutusan Gereja

b. Anak adalah misionaris : garam, terang dan cahaya dunia

c. Anak bukan hanya obyek misi, tp subyek misi bersama orang lain, sesama anggota Gereja

2. Rela dan sedia membagikan miliknya yg kendati sedikit bagi anak-anak lain :

a. Perbuatan nyata adalah ungkapan konkrit iman dan doa serta tanggung jawab misionernya

b. Kesadaran misioner menghasilkan kerelaan untuk berbagi, secara nyata dalam hal material/derma, lebih gembira karena memberi dan bukan karena menerima

c. Kerelaan berbagi dinyatakan juga dengan saling menerima teman lain: budaya, agama, bakat, talenta, dll.

 

Keanggotaan

1, Setiap anak dan remaja Katolik (untuk Sekami Internasional, dibatasi 14 thn ke bawah), boleh menjadi anggota Sekami

Untuk Indonesia, tak ada keberatan untuk melibatkan anak-anak remaja, khususnya usia SMP

2. Setiap anggota Sekami hendaknya siap menjadi “sahabat di tengan sahabat”, dalam bentuk sebuah serikat anak-anak, yaitu kumpulan/pertemanan/persahabatan nasional bahkan internasional

3. Seorang anak menjadi anggota resmi dengan memohon untuk menjadi anggota dan permohonannya disetujui dan dikabulkan oleh Direktur Diosesan KKI Keuskupannya, dengan sepengetahuan Direktur Nasional, melalui sebuah pelantikan.

4. Sebelum mengajukan diri dan diterima sebagai anggota resmi, setiap anak harus sudah pernah mengikuti pertemuan-pertemuan Sekami serta mengenal dan memahami tujuannya

5. Dianjurkan agar kelompok anak-anak membentuk kelompok para rasul, berjumlah sekitar 12 orang. Ada seorang penanggung jawab; ada beberapa tugas yang dapat digilirkan, agar anak-anak mulai belajar bekerja sama dan beroganisasi. Setiap kelompok hendaknya mempunyai nama kelompok yg diambil dari seorang kudus/rasul, yg menjadi pelindung rohani sekaligus teladan khusus mereka,dll.

6. Penerimaan resmi anggota dilakukan lewat Ibadat Khusus atau dalam kesempatan Misa Anak-anak.

7. Hendaknya orang tua juga dilibatkan dalam perayaan pelantikan sehingga mereka pun dapat lebih memahami peran misioner anaknya maupun mereka sebagai orang tua/keluarga.

            Ketika memandang ke depan  ternyata pemberdayaan Pendidikan informal, formal dan non formal dalam masyarakat  perlu diberdayakan. Ada yang karena jarak tempuh mencapai tujuan Pendidikan tidak tercapai. Ada yang karena alasan ekonomi maka tujuan Pendidikan formal putus di tengah jalan  kehidupan. Ada yang karena korban kekerasan rumah tangga Pendidikan putus tergantung. Ada yang salah  bergaul  maka hamil dan menghamilkan. 

            Aku mencoba mencari jalan terbaik. Seperti lagunya pance pondak dalam trio ambisi. Lagu trio ambisi  masih menjadi  referensi kenangan di setiap waktu senggang bahkan menghiasi aktifitas yang menjenuhkan. Aku pernah berpikir bagaimana sekelumit sebuah Langkah untuk bertanya pada rumput yang bergoyang. Di pagi hari ia segar siang  hari ia layu  karena disengat sinar matahari. Tetapi akhirnya ia pernah hidup.

            Didorong oleh keinginan luhur supaya anak-anak  mengenyam Pendidikan di tempat saya mengabdi. Maka pada tahun 2018 bersama Yayasan Bintang Timur di Desa Naunu kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang mendirikan sebuah Lembaga SMP Katolik Santu Don Bosco. Kolaborasi Lembaga keagamaan katolik Bersama pastor paroki  Santa Helena Camplong RD.Ansel Leu. Ketua stasi dan umat  stasi Santa Maria Aitara di Naunu. Rapat Bersama pihak Gereja, dinas terkait dalam hal ini Kepala cabang dinas Pendidikan dan kebudayaan Kecamatan Fatuleu. Usif atau raja Hendrik Mambait pemilik tanah menghibahkan tanah tiga hektar untuk kepentingan Pendidikan di tempat ini. Bersama masyarakat dan tokoh masyarakat yang ada bersinergi  membangun gedung sekolah darurat. Pada tahun pertama siswa yang terdaftar ada 12 orang. Siswa yang 12 orang ini merupakan Angkatan pertama dari SDK Don Bosco. 

            Angka dua belas (12) adalah angka keramat yang bersejarah dalam  Gereja Katolik. Ketika Yesus mengutus 12 murid membantu-Nya dalam karya misi kerajaan Allah di tengah dunia. Yesus mengutus 12 murid pergi ajarlah semua orang menjadi murid-Nya. Dan ajarlah mereka tentang kerajaan Allah sudah datang. Dan baptislah mereka  dalam nama bapa dan putera dan Roh Kudus. Ini menjadi dasar iman orang katolik beraksi di panggung dunia ini. Secara moral dan semangat hidup harus ditanamkan kepada generasi penerus bangsa ini.  Dalam bingkai negara Republik Indonesia  menjadi warga negara 100 persen dan menjadi katolik 100 persen.  

            Dapat apa dan dapat berapa  dengan bekerja lintas batas. Teman  dan sobat  pembaca yang saya cintai. Suatu saat saya ditanya oleh kepala Kantor wilayah Kementerian Agama provinsi  Nusa Tenggara Timur yang datang ke lokasi sekolah. Pada saat duduk-duduk beliau bertanya. Bagaimana anda membagi  waktu untuk memperhatikan tugas anda sebagai kepala SDN Naibonat  Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur.sekaligus animator sekami, pendiri Sekolah SMP Katolik Santu Donbosco di Naunu ini. Sebagai guru agama katolik PNS Kementerian Agama dan sekaligus guru umat dalam Bahasa latin Katekis. Katekis dalam kamus latin berasal dari Bahasa Yunani “Katechein” artinya menyuarakan. Sebagai Katekis bukan hanya katekese  Bersama umat di Kelompok umat Basis (KUB), tetapi ada aksi nyata menyelesaikan persoalan umat termasuk dalam hal ini Pendidikan masyarakat.  Untuk melaksanakan tugas karya pastoral saya perlu membagi waktu. Pagi hari pukul 7.00 wita pasti sudah ada di SDN Naibonat memeg guru dan harus mengajar agama katolik di kelas karena saya di bayar oleh negara lewat kementerian agama. Pukul 12.15 wita tugas dinas selesai kembali rumah. Pasti istirahat makan  dan sore hari mulai atur stategi melaksanakan tugas pastoral. Dalam menghayati tugas pastoral jelas tidak digaji karena upahmu besar di surga.Hal ini yang menjiawai kunjungan ke sekami perKUB, untuk melaksanakan tugas misioner. Hal ini  yang biasa saya buat muali dari Oepoli sejak dua belas tahun  mejadi Katekis di Paroki Santa Maria Oepoli Desa Netemnanu Utara Kecamatan Amfoang Timur sejak tahun 1990 sampai tahun 2002. Sejak saat itu Uskup Mgr.Petrus Turang mengenal siapa itu Simon Anunu. Saat paling berkesan bagi Uskup yang dibuat oleh Simon Anunu  adalah penjemputan Uskup Pada waktu kunjungan perdana Mgr.Petrus Turang melakukan kunjungan pastoral di Paroki Santa Maria Oepoli. Menarik perhatian uskup waktu sekami Natoni  menyanyi menjemput  uskup. Lalu uskup bertanya  boleh besok saya bertemu anak sekami stasi ini yang begini banyak mungkin di antara mereka ada yang nanti menjadi imam. Betul hasilnya ada kini 5 imam dari Oepoli yang sudah ditabiskan oleh Uskup Petrus Turang menjadi imam.Misalnya  RD.Sintus Efi, RD.Simon Temelab, RD.Adnan Berkanis,RD. Deodatus Parera, RD.Herman Poylado. Masi ada yang sementara belajar bangku calon imam di seminari.

                                                  


 Nama: Simon Anunu, S.Ag, M.Pd

TTL. Kuan TES TTU, 10 Desember 1968

Alamat : NAIBONAT KUPANG TIMUR

GURU AGAMA KATOLIK SDN NAIBONAT

https://draft.blogger.com/blog/post/edit/5764169765128195683/2192975556305646725

 

 

MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

Penulis

Nama:  SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd                 

Guru Agama Katolik dan budi pekerti  serta  Kepala Sekolah di SDN Naibonat      Kabupaten Kupang   Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengapa sudah Kepala Sekolah masih mengajar? Karena saya disertifikasi pendidik sebagai guru Agama Katolik. Kepala sekolah hanya bersifat tentative sewaktu-waktu bisa turun. Masalah yang terjadi  Ketika tidak mengajar agama tunjangan sertifikasi  akan hilang ditelan aturan.MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

Penulis

Nama:  SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd                 

Guru Agama Katolik dan budi pekerti  serta  Kepala Sekolah di SDN Naibonat      Kabupaten Kupang   Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengapa sudah Kepala Sekolah masih mengajar? Karena saya disertifikasi pendidik sebagai guru Agama Katolik. Kepala sekolah hanya bersifat tentative sewaktu-waktu bisa turun. Masalah yang terjadi  Ketika tidak mengajar agama tunjangan sertifikasi  akan hilang ditelan aturan.MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

Penulis

Nama:  SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd                 

Guru Agama Katolik dan budi pekerti  serta  Kepala Sekolah di SDN Naibonat      Kabupaten Kupang   Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengapa sudah Kepala Sekolah masih mengajar? Karena saya disertifikasi pendidik sebagai guru Agama Katolik. Kepala sekolah hanya bersifat tentative sewaktu-waktu bisa turun. Masalah yang terjadi  Ketika tidak mengajar agama tunjangan sertifikasi  akan hilang ditelan aturan.MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

  .MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

Penulis

Nama:  SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd                 

Guru Agama Katolik dan budi pekerti  serta  Kepala Sekolah di SDN Naibonat      Kabupaten Kupang   Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengapa sudah Kepala Sekolah masih mengajar? Karena saya disertifikasi pendidik sebagai guru Agama Katolik. Kepala sekolah hanya bersifat tentative sewaktu-waktu bisa turun. Masalah yang terjadi  Ketika tidak mengajar agama tunjangan sertifikasi  akan hilang ditelan aturan.MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

Penulis

Nama:  SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd                 

Guru Agama Katolik dan budi pekerti  serta  Kepala Sekolah di SDN Naibonat      Kabupaten Kupang   Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengapa sudah Kepala Sekolah masih mengajar? Karena saya disertifikasi pendidik sebagai guru Agama Katolik. Kepala sekolah hanya bersifat tentative sewaktu-waktu bisa turun. Masalah yang terjadi  Ketika tidak mengajar agama tunjangan sertifikasi  akan hilang ditelan aturan.MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

 KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELA MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

Penulis

Nama:  SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd                 

Guru Agama Katolik dan budi pekerti  serta  Kepala Sekolah di SDN Naibonat      Kabupaten Kupang   Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengapa sudah Kepala Sekolah masih mengajar? Karena saya disertifikasi pendidik sebagai guru Agama Katolik. Kepala sekolah hanya bersifat tentative sewaktu-waktu bisa turun. Masalah yang terjadi  Ketika tidak mengajar agama tunjangan sertifikasi  akan hilang ditelan aturan.MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

  MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah MENULIS  BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

   BERSAMA OM JAY  MENJADI BLOGER  AKU BISA

            Suatu ketika saya berpikir. Kalau bisa menulis harus membangun pola pikir tentang menulis. Senada dengan prinsip Descartes. Aku berpikir maka aku ada. Untuk menuangkan pikiran dalam tulisan.  Saya lakukan dengan berpikir ulang-ulang. Bukan hanya sampai disitu saja. Rajin membaca, mengikuti seminar tentang menulis. Hal ini membangun satu pola untuk menata bagaimana harus menulis. Dari mana harus mulai. Lewat dorongan dan motivasi   para penulis,  saya coba mulai. Mulai dari pikiran mengatur kata-kata. Jujur sebenarnya kukatakan  Bersama Om Jay dan nara sumber  ibu Kanjeng  serta para nara sumber  memotivasi  dan mengantar pada sikap mulai  bisa menulis.     

  1. AWAL MULA SUKA MENULIS

Sudah lama saya idam-idamkan menjadi penulis. Idaman ini muncul kemudian  hilang. Keadaan situasi muncul hilang. Pada saat  keinginan muncul untuk menulis hilang karena tidak konsentrasi. Ada juga dipengaruhi belum biasa. Hambatan lain yang fatal adalah  malas. Peluang yang ada pada diri saya menjadi kekuatan adalah suka membaca. Tanda potensi suka membaca  yaitu sejak lima tahun yang lalu saya langganan koran harian Pos Kupang yang terbit setiap hari di Nusa Tenggara Timur. Hal  tulisan yang dikupas secara mendalam yang membuat saya suka membacanya adalah masalah sosial. Apalagi ada perubahan gaya hidup baru. Situasi perubahan hidup sosial  dari kumuh menjadi  hidup modern mendorong saya untuk berubah. Misalnya baca tulisan kondisi  keluarga miskin. Petani miskin  yang  digambarkan  di daerah tertentu. Membuat niat  bertanya  mengapa mereka miskin. Bagaimana peran diri dan orang lain mengentaskan kemiskinan. Bagaimana peran pemerintah mengentaskan kemiskinan. Apalagi NTT dijuluki daerah miskin. Lagi pula karakter masyarakat tetap statis. Masih dililit berbagai irasional hidup. Sosial budaya yang masif. Dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu jawaban yang bisa mengatasi masalah sosial ini adalah masalah Pendidikan. Sementara  kita anggap Pendidikan sebagai solusi malah datang lagi masalah global mendunia. Dampak corona virus yang datang  dari cina ini sejak tahun 2019 merusak tatanan hidup diberbagai kehidupan. Dunia Pendidikan hancur berantakan. Tatanan kehidupan baru dalam dunia Pendidikan mau tidak mau harus berubah. Namanya baru hidup dalam situasi yang baru harus dihadapkan dengan berbagai macam strategi. Jurus minimalis terpaksa harus dilaksanakan. Misalnya pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran luar jaringan. Mas Menteri Pendidikan dan kebudayaan putar otak mengendalikan  sistim Pendidikan di Indonesia harus berjalan. Walau pun dalam situasi pandemi ini. Maka organisasi guru  pun tidak tinggal diam. Ada pula guru penggerak. Gerakan yang sangat menggetarkan dalam menggoyang dan menggoncang guru penggerak adalah guru bloger. Guru bloger yang hebat  dan luar biasa adalah guru besar karena badanya besar. Kata guru besar yang karena badanya besar dijuluki oleh Wijaya Kusuma alias Om Jay. Kata guru besar karena badannya besar saya dengar  pertama Ketika Om Jay mempresentasikan diri di hotel Pelangi. Dihadapan ratusan guru kota Kupang dan guru Kabupaten Kupang yang bergabung dalam organisasi PGRI. Secara pribadi saya kenal Om Jay.  Saat itu sebagai seorang peserta dari  guru Kabupaten Kupang. Apalagi Om Jay yang saat itu memberi hadiah secara khusus kepada saya. Buku yang  saya terima berjudul  menulis setiap hari dan buktikan  apa yang terjadi. Buku ini diserahkan di hadapan ratusan mata guru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengapa secara khusus dan spontan  Om Jay  memindahtangankan buku itu dari tangannya kepada tanganku karena saya sungguh merespon  eksistensi perkataan Om Jay dengan  spontan tertawa sungguh-sungguh. Rupanya tertawa spontan keluar dari mulut disertakan dengan mimik yang meyakinkan membuat Om Jay tak berdaya. Dalam hati saya bertanya mengapa secara spontan Om Jay memanggil saya di hadapan ratusan mata guru dan mata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapat hadiah buku. Dalam buku  ini saya baca strategi menjadi penulis. Jujur saya mau katakana dengan membaca buku ini termotivasi untuk menjadi penulis  seperti sang penulis motivator hebat. Ternyata  guru besar bukan hanya fisik, tetapi otak dan cara berpikirnya besar pengaruhnya.  Memotivasi guru Indonesia  menjadi guru bloger dan menulis dalam blog. Sejak saat itu saya berniat harus menjadi penulis buku.                  

  1. AWAL MULA SAYA TAHU DAN AKHIRNYA MEMUTUSKAN IKUT GRUP BELAJAR MENULIS  BERSAMA OM JAY

Pada suatu saat. Persis hari minngu  tanggal 3 Mei sampai 20 september 2020. Saya mengikuti  kegiatan Writing Clup menulis bersama AISEI. DiklatMenulis bersama AISEI Komunitas Pendidik Indonesia Narasumber: Wijaya Kusumah (Om Jay), Agus Sampurno, Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti, dan Wijaya (Kang Jaro) yang diselenggarakan AISEI secara vicon dengan ZOOM Meeting dan Live Youtube. Sertifikat  kegiatan ini telah saya terima dan dokumentasikan. Sebarkan dengan gembira kepada sahabat. Guru – guru di kabupaten kupang bahwa  saya telah menyelesaikan kegiatan menulis. Saya bangga karena telah berhasil menyelesaikan tugas ini dengan sukses. Mendapat pujian dari atasan. Dan ucapan selamat grup guru agama kabupaten kupang. Sebagai kepala sekolah dan juga guru agama katolik kami bangga. Lewat kegiatan ini. Mulai tahu membuat resume dari setiap materi dari nara sumber. Sekaligus kami praktekan  menulis setiap hari. Untuk menjawabi pernyataan sang motivator Om Jay. Biar sibuk apa pun selalu sisikan waktu konsentrasi  mengikuti zoom meting menulis resume materi nara sumber. Itu  membuat saya disiplin menulis. Grup menulis Bersama Om Jay berdurasi 60 jam pasti sudah menjamin angka kredit untuk naik pangkat sebagai seorang aparatur sipil negara. Jumlah jam pertemuan ini Setiap jam pelajaran Pendidikan dan pelatihan ini adalah 60 menit. Proses ini membuat saya semakin bisa untuk menulis. Karena bisa menulis  saya putuskan harus setia dengan grup menulis ini. Merasa bisa maka supaya tetap diberdayakan  pada hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2020. Dalam semangat hari Pendidikan ini kami diminta oleh Om Jay masukan tulisan yang dilombakan. Ternyata hasil dari kumpulan karya tulis ini berhasil menerbitkan buku yang berjudul “pola pembelajaran dari rumah ”. Buku ini menjawabi tantangan zaman. Di mana sejak bulan maret 2020. Mencegah penyebaran covid 19 sistim Pendidikan di Indonesia berubah suatu tatanan hidup baru. Kerja dari rumah belajar dari rumah. Guru melaksanakan tugas dari rumah lewat metode dalam jaringan (daring). Siswa belajar dari rumah bisa dilakukan dengan metode luar jaringan (luring). Di mana guru mendatangi siswa mengajar dari rumah ke rumah. Walau pun hal ini dipandang tidak efektif  tapi itulah yang bisa dilakukan selama masa pandemi corona virus-19.        

3.      KESAN PERTAMA TENTANG BLOG DAN MANFAAT  SETELAH

               MENGGUNAKAN BLOG

       Ketika begabung dalam grup menulis ini kami diwajibkan untuk menyimpan setiap tulisan dalam blog. Pertama dengar kata blog begitu asing. Apalagi masukan tulisan dalam blog. Secara pribadi saya kalang kabut dalam membuat blog. Motivasi terus menerus dari Om Jay untuk  membuat blog. Pertama membuat blog saya susah membuat alamat blog. Atas bimbingan teman-teman  grup dan Om Jay saya melatih diri sampai sukses membuat blog.

            Manfaat mengenal  blog dan menjadi bloger. Tulisan  yang tersimpan dalam blog  meringankan  beban leptop. Sangat membantu  mengakses  tulisan  atau  video yang mau dibutuhkan.  Misalnya  saat pelatihan metodologi pembelajaran dalam  jaringan  dan luar jaringan. Balajar dari rumah  yang diselenggarakan oleh kementerian agama  Republik Indonesia. Tulisan dan video yang tersimpan dalam blog membuat saya mengakses informasi  yang enak-enak. Di hadapan  peserta dan widyaiswara  dari Jakarta saya menampilkan  bloger Simon Anunu. Membuat mereka terpukau   dan mengagumkan karena tampilan blog  yang khas. Tampilan blog  yang berbeda dari presentasi mereka yang biasa-biasa saja. Satu hal  yang membuat saya kagum . sampai hari ini selalu teriang-teriang   dalam ingatan saya. Peneguhan  dari widyiswara  bahwa penampilan  blog Simon Anunu perlu ditiru karena ini sudah canggih. Menurutnya apabila tulisan atau video yang tersimpan dalam blog  itu mempermudah  kita. Agar kita tidak sibuk membawa fles atau hardis  yang bisa  kadang -kadang   munglin tulisan bisa terhapus. Pasti kita kelabakan bahkan  mungkin  tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti dan mungkin tidak jadi presentase. Bila ujian pada saat itu pasti  tidak bisa ikut karena  data hilang. Maka apa yang saya rasakan manfaat  blog membuat saya semakin percaya diri. Dalam hati  mengatakan  siapa dulu  guru bloger siapa mau lawan? Teman-teman melihat saya mereka sangat bangga karena saya sudah bisa membimbing mereka  mengenal blog dalam google.  Sampai saat ini saya semakin percaya diri  dalam menggunakan  blog. Saya coba mempercantik dengan menambah fitur-fitur memperindah tampilan blog Simon Anunu. Secara pribadi saya bangga  karena bergabung  bersama  Om Jay dan nara  sumber   yang berkompeten  dalam bidangnya. Apalagi ada nara sumber  yang juga mempunyai  penerbitan buku. Ternyata  ada kekompakan    

4.MATERI  YANG PALING DIINGAT DARI NARA SUMBER IBU KANJENG

Pengalaman  bersama ibu Kanjeng adalah tulisan-tulisannya. Luar biasa  ibu Kanjeng mempunyai banyak tulisan. Bukan hanya itu. Materi yang diberikan saat seminar berbicara dari pengalaman menulis. Inilah yang membuat aku terpanah untuk bertanya ke dalam mengapa dia bisa begini. Ternyata pengalaman bukan hanya datang dari membaca tetapi pengalaman gagal menulis. Buku-buku yang ditulisnya dengan kalimat yang sederhana kaya makna. Kalimat pendek. Kata-kata pilihan enak dibaca. Aku pernah bertanya dalam hati.dari mana kalimat, kata-kata pilihan yang mudah dimaknai?  Katanya diperoleh dari membaca-membaca dan membaca.

Teladan ibu Kanjeng mendorong saya untuk mencoba. Pada awal memang ada niat menulis tetapi kemudian hilang. Merenungkan nasib bila saya jadi penulis. Pasti saya terkenal. Dari mana saya harus mulai menulis?  Hal ini selalu menggoncang hati cepat menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mengingat tulisan Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Lagi-lagi membuka buku  Om Jay ini membacanya berulang-ulang. Sekapur sirih oleh Prof. Conny R.Semiawan  dan Prof.Arief Rachman dalam halaman awal buku tulisan Om Jay. Di sana dikatakan bahwa Bahasa merupakan media  menyatakan pikiran dan perasaan seseorang melalui  tulisan. Kata ibu kanjeng “jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Inilah yang disebut proses menulis. Hal yang bagus juga menulis dan simpan di blog. Pertama saya anggap ini ajakan yang biasa-biasa saja. Dengan mencoba dan mencoba akhirnya sekarang sadar penting  menulis dan simpan di blog. Kini baru merasa baiknya. Ini saya anggap berita gembira  yang terlambat. Kenapa dulu saya tidak tahu, mungkin karena aku belum belajar. Memang ilmu hanya bisa dimiliki oleh setiap insan yang mau tekun  belajar. Skill menulis harus saya terus mempertajam dalam diri saya. Terima kasih para motivator  yang selalu mengajak untuk memacu diri  agar selalu menulis. Lewat grup whatsap ada ajakan mana tulisannya. Ikutilah lomba blog. Bagi saya lomba blog bukan soal menang kalah tetapi kesempatan mengasah diri menjadi penulis. Kayaknya ketrampilan menulis  perlahan sudah bercokol dalam diri. Menggunakan kalimat pendek. Pasti mengajak pembaca yang Budiman  melahap habis tulisan-tulisan yang selalu dimuat di blog dan dipublikasikan bagi kepentingan maslahat banyak orang. Dengan ini pasti saya dikenal sebagai penulis buku. Cita-cita menjadi penulis pasti saya raih dengan sukses. Pengalaman adalah guru terbaik. Tulisan kreatif  dari hasil pikiran dan merangkai ketrampilan menulis terus  saya kembangkan menuju pribadi matang dalam karya menulis. Itulah cita-cita agung yang harus dikembangkan. Ternyata hal ini sudah ada dalam diri. Hanya belum diberdayakan secara baik. Apabila rajin menulis lama-lama  bisa menulis di koran majalah, bulitin. Memang sudah berpikir  ulang-ulang. Menulis ini yang memang berat karena belum terbiasa. Andaikan  seminar menulis dari dulu pasti saya sudah menjadi penulis  yang terkenal. Sekarang baru mau mulai. Memang ilmu tidak ada kata terlambat. Apalagi menyesal. Masih ada waktu manfaatkan kesempatan. Kesempatan menulis ini yang belum biasa. Pada hal waktu dan kesempatan selalu tersedia. Niat memanfaatkan  kesempatan yang belum optimal. Suka menggunakan waktu banyak bercerita lisan namun tulisan yang belum terbiasa. Mangapa sampai sekarang belum menulis buku? Menulis artikel. Pada hal ini yang selalu diminta untuk  penambahan angka kredit kenaikan pangkat menambah tingkatan golongan.   

 

MENCIPTAKAN  POLA BELAJAR EFEKTIF DARI RUMAH

 

Rumah adalah tempat. Keluarga adalah institusi. Keduanya bersatu dalam bahtera rumah tangga. Dalam rumah tangga ini ada perkawinan suci yang telah dimeteraikan oleh Allah. Apa yang dipersatukan Allah janganlah diceraikan oleh  manusia. Rumah tangga ini dikaruniai buah-buah hati. Kini mereka bukanlah dua melainkan satu danging. Hasil dari perkawinan itulah hadirlah anak-anak dalam rumah tangga.  Maka keluarga teridri dari ayah ibu dan anak.

Tugas mulia dari keluarga adalah mendidik anak-anak. Ketika orang tua melaksanakan pendidikan di rumah tangga inilah yang disebut  pendidik pertama dan utama. Tugas ini tidak bisa digantikan oleh siapa pun. Orang tua memainkan peranan yang sangat penting. Ingat keluarga sehat negara kuat. Itulah ajaran mulia para leluhur kita. Perlu dijaga dan dilestarikan oleh institusi-intitusi keluarga di dunia di atas planet bumi ini.

 

Dampak pandemi covid 19 menguji kreativitas keluarga untuk menata pendidikan dalam keluarga lebih baik. Saatnya kerja di rumah. Menata tatalaksana bagaimana mengatur anak  belajar di rumah. Sungguh perhatian intens sungguh-sungguh membelajarkan  buah hati di rumah. Skil Pola pendidikan dan pembelajaran sudah saatnya dimiliki oleh orang tua. Pertama perlu kerja sama dengan guru. Bagaimana materi ajar sesuai kurikulum pastalah harus diketahui oleh orang tua. Orang tua harus menciptakan situasi dan kondisi dan toleransi (sikonto). Situasi  yang kondusif harus diciptakan  orang tua agar anak memperoleh pembelajaran aktif, inofatif, kreatif, efektif  dan menyenangkan (paikem). Toleransi yang dimaksudkan di sini  adalah orang tua menjauhkan mematikan TV, HP non aktif, dan mencarikan tempat yang menyenangkan dan menyejukan  sehingga memungkinkan belajar anak berjalan efesien dan efektif.

 

Pemilihan metode belajar sesuai dengan umur anak. Bila anak masih kelas rendah yaitu kelas I sampai kelas tiga sebaiknya metode yang tepat adalah belajar sambil bermain. Bermain sambil belajar. Pokoknya ganti-ganti begitu saja sesuai hobi kesenangan anak. Ketika anak asik bermain belajar menyenangkan di sanalah maunya ulang terus dan pasti orang tua kewalahan. Bisa-bisa orang tua lupa kerja. Maka pembagian tugas bapak dan mama perlu jelas.

Metode belajar  untuk anak yang sudah kelas tinggi. Misalnya kelas IV sampai kelas VI. Bermain peran masih bisa tetapi segera difariasi  permainan bemakna. Ada penokohan. Cerita yang bisa dijadikan model, karakter,  atau nilai-nilai yang terkandung  dalam suatu cerita atau permainan. Jangan lupa orang tua harus kerja sama denga guru kelasnya. Agar materi pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum. Saatnya bermain dengan kurikulum di rumah. Apabila ada  asesmen oleh guru ada sahutan dengan komptensi yang mau dicapai. Kondisi ini membuat anak mengagumi ternyata orang tua bisa.

 

Saatnya belajar dari rumah dan belajar di rumah denga tekun pasti hasilnya menyenagkan. Waktu belajar di rumah perlu di atur.dan harus ada tanda alaram waktu. waktu belajar, makan, bermain, dan istirahat teratur. Bersama anak disepakati jadwal atau roster belajar.Tepat waktu perlu dijadikan prinsip. Seperti pepatah kecil reanja-anja besar terbawa-bawa. Bila sudah terbiasa dengan hidup tertib dari rumah tangga, maka ketika di sekolah dan di mana saja pasti tertib waktu.

 

Teknologi informasi dan komunikasi masuk dalam pembelajarn dalam jaringan (daring). Situasi yang sedang dialami di dunia ini. Pandemi corona virus memaksa  orang tua dan guru harus menguasai  pembelajaran dalam jaringan menjadi kebutuhan. Mau tidak mau harus punya alat elektonik. Hand phone (HP) androit, leptob, dan printer harus di hadirkan di rumah. Alat teknologi informasi dan komunikasi sangat membatu manusia orang tua, anak, guru, dan masyarakat cepat memperoleh informasi  cepat, tepat, akurat, dan terkini. Dengan HP dunia di  tangan kita. Ilmu bisa diperoleh diujung jari. Cara pandang kita yang sempit karena gagap teknologi (gaptek). Membuat orang masih terisolasi dalam ketidaktahuan.

 

Menjadi miskin ilmu, pasti miskin harta. Pola pikir di bawah “tempurung”. Mindsednya sulit berubah. Inilah manusia yang kekurangan gizi ilmu. Apabila hal ini kita masih piara di dalam perikehidupan maka sumber daya manusia menjadi kerdil.

 

Maka untuk mendukung pembelajaran yang bermutu di rumah perlu didukung oleh fasilitas. Buku pelajaran, alat tulis, ruangan yang memadai. Alat-alat permainan edukatif  (APE) baik dalam ruangan mau pun  di luar ruangan. Sudah saatnya keluarga menjadi sekolah. Belajar dari covid 19  sesuai dengan tema hari pendidikan Nasional  tanggal 2 Mei 2020.

 

Kesimpulan

Ada efek posetif dari corona virus  19 agar  megembalikan orang tua  pada tugas dan funsinya yang mulia mendidik anak. Menjadi pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Melahirkan mengasuh,  mengasah, mengasih anak sebagai titipan Tuhan hadir dalam keluarga. Buah hati suami isteri. Dididik menjadi anak yang berguna bagi dirinya, orang tua pemerintah dan negara.  

     .       

 COVID 19 MENGUJI KREATIVITAS GURU

 

Kreativitas guru Kabupaten Kupang melawan dampak pandemik covid 19. Dengan tekad  siapa takut ? Bukan sekedar isapan jempol. Tetapi tindakan memutus mata rantai  penyebaran corona virus.   Profesional tindakan menjadi taruhannya. Teknologi pembelajaran  menjangkau siswa belajar di rumah melalui  metode dalam jaringan (daring).

Bagaimana nasib guru yang belum menguasai teknologi informasi komunikasi?  Masih ada jalan lain ke Roma. Jalur konvensional menjadi pilihan. Mereka menyalurkan berkat dengan berkunjung dari rumah ke rumah melalui metode offline. Perilaku ini dipertanyakan oleh satgas pandemik covid 19. Jangan sampai menjadi penyalur atau penerima corona virus. Menjadi pahlawan  tanpa  tanda jasa semakin nyata. Lalu guru kembali rumah membawa berkat atau penyakit  sudah mejadi nasib tak tentu. Oh Tuhan tolonglah hambamu ini. Hidup ini harus menjadi berkat.Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.

Dampak pandemik covid 19 membuat pemerintah mengambil langkah tepat. Sudah Tiga tahapan pemerintah  memberlakukan gelombang belajar dari rumah (LFH) dan  Kerja dari rumah (WFH). Tindakan ini dilakukan untuk cegah dan memutuskan mata rantai penyebaran virus corona yang mematikan itu.Metode  mengajar apakah yang paling cocok? Biasanya guru- guru mengajar dalam  kelas. Kini dipaksa berpikir ekstra keluar dari kebiasaan.

Lewat kesempatan ini melalui hasil penelitian online,  penulis menemukan ada dua cara mengajar selama  covid 19 masih mengamuk. Bagaikan singa meraung mencari mangsanya. Hal ini ditemukan dari jawaban  dan tanggapan pembaca online lewat tulisan yang berjudul:  Bagaimana membangun komunikasi efektif bersama orang tua selama LFH/WFH?  Bagi kepala sekolah dan guru  di kabupaten Kupang.

            Dari jawaban pembaca online menganggap media pembaca online menjadi wadah diskusi guru dan kepala sekolah. Mencari jalan terbaik. Dari kecamatan Fatuleu Barat  seorang guru mengatakan” Saya kepala pusing mencari jalan mau bertemu siswa untuk pembelajaran. Sementara banyak siswa jaga “burung  dan kera di kebun”. Beberapa guru  dari kota Kupang  dan Kabupaten Kupang yang mengatakan metode yang cocok pembelajaran  saat covid ini adalah bisa daring / online. Tetapi banyak guru mengatakan karena kendala jaringan dan tidak punya HP banyak siswa belajar di luar jaringan alias offline.  

Pembelajaran offline

Bagaimana  pembelajaran offline? Pembelajaran di luar jaringan yang biasa disebut pembelajaran offline. Kompetensi paedagogik guru mengolah kurikulum sebagai  media santapan pembelajaran. Disinilah proses memanusiakan manusia. Guru memperhatikan program semester target kurikulum. Arah materi yang diajarkan yang harus dicapai semester ini. Guru melihat tema yang cocok sebagai bahan ajar. Materi pembelajaran ini dikemas dalam RPP lalu menghasilkan soal-soal  dari tujuan pembelajaran ini yang perlu ditugaskan kepada siswa belajar dari rumah. Inilah pergumulan guru dalam kerja dari rumah selama masih ganasnya virus corona berkecembak di bumi ini.

Siswa difasilitasi satu siswa satu buku

Siswa difasilitasi dengan buku pengangan atau yang dikenal buku siswa. Setiap siswa dapat satu buku, sehingga peserta didik tidak berkumpul belajar dari buku yang sama. Karena itu sekolah wajib membeli buku menggunakan dana bos 20%  sesuai juknis BOS.

Motode  guru pembelajaran offline

Contohnya di SDN Naibonat  Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Melalui  kepala Sekolah Simon Anunu,s.Ag,M.Pd memberi instruksi  kepada guru dan siswa  untuk pembelajaran offline. Didukung lagi dengan orang tua siswa  yang kebanyakan belum ada HP androit.  Ada beberapa orang tua sudah mempunyai HP androit tapi orang tua juga belum mengetahui  cara membantu anak belajar dalam jaringan.

Pembelajaran online

Pembelajaran dalam jaringan (daring). Hal ini  disebabkan guru telah menguasai teknologi Informasi Komunikasi yang dibingkai dalam pembelajaran dalam jaringan (daring). Ada beberapa model pembelajaran online yaitu:

1)       Belajar melalui Youtube.

Dalam pembelajaran melalui youtube. Guru menyiapkan  materi/bahan ajar secara baik. RPP sudah disiapkan. Kegiatan pembelajaran dilakukan seolah-olah sudah ada anak dalam ruangan belajar. Guru menggunakan media LCD. Pembelajaran berlangsung seperti biasa mulai pembuka, isi dan penutup. Siswa  harus mengikuti proses pembelajaran  dari awal sampai akhir dengan tekun dari rumah. Sesudah guru memaparkan pembelajaran lewat tayangan di LCD siswa diberi kesempatan untuk refleksi dan bertanya tentang bahan ajar yang membutuhkan penjelasan tambahan, pendalaman, penguatan dan tugas berikutnya. Hal ini dimungkinkan  pulsa data tersedia.

 

Siswa kls IV SDN Naibonat ikut pembelajaran online di rumah

 

2)       Siswa yang memiliki HP androit

Siswa diarahkan untuk mengakses pembelajaran  melalui youtube kalau gurunya sudah membuat youtuber. Lebih baik lagi guru membagikan link  sehingga siswa belajar mandiri kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja. Siswa sudah disampaikan jadwal belajar. Informasi belajar online sudah sisampaikan kepada orang tua. Orang tua memfasilitasi anak belajar online di rumah termasuk menyiapkan pulsa data. Saatnya tiba langsung online.

 

3)      Vidio pembelajaran.

Guru membuat vidio pembelajaran dikirim ke youtube. Dari youtube guru ambil link vidionya dan sebarkan kepada anak didik. sehingga siswa belajar mandiri kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja. Inilah yang dianjurkan oleh rumah belajar yang disiapkan oleh Kemendikbud RI.

 

4)       Pulsa internet belajar online.

            Dalam juknis perubahan BOS sudah disiapkan alokasi dana membiayai pulsa internet belajar online. Bagaimana mennggunakan dana BOS untuk pulsa data baik untuk guru dan orang tua diatur  oleh kepala sekolah kata Mas Nadiem menteri pendidikan  dan kebudayaan  Republik Indonesia.

 

5)      Evaluasi.

Menurut arahan menteri pendidikan dan kebudayaan RI dikatakan:

Pada hari Rabu (25/3/2020 menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan (daring)/jarak jauh. Kemudian, lanjut dia, bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.”

Penilaian pembelajaran merujuk pada tujuan pembelajaran sebagai umpan balik. Umpan balik yang dimaksudkan Mas Nadiem  adalah ditekankan pada proses memanusiakan manusia. Mengasah pola pikir anak menguasai materi sekaligus mengantar peserta didik  merubah anak meningkatkan pengetahuan. Menguasai teknologi pembelajaran.

 

6)      Guru perlu membuat karya inovatif  model pembelajaran berbasis teknologi informasi komunikasi.  Hal ini mendorong penulis untuk membuat modul pembelajaran online.

 

7)      Lampiran guru SDN Naibonat  menggunakan metode luring

[14.13, 25/4/2020] +62 822-3554-0898: Selamat sore Bpk kepsek, ni hasil belajar ank kls IVA di rumah

Wali kelas Ibu Christina Febriana, S.Pd.SD

[14.13, 25/4/2020] +62 822-3554-0898: Selamat pagi ank2 semua, hari ini Sabtu, 25 April 2020

Kita lanjut belajar yaaa....

Matpel IPS dan Bindo

IPS (KD 3.3 dan 4.3)

3.3. Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

 

4.3. Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya.

 

Buku Maestro Yg Tema 8 Subtema 1. hal. 24-27

Kerja soal hal 26 (Ayo berlatih 7) dan kinerja 3 soal lihat pada hal 27

 

Bindo (KD 3.9 dan 4.9)

3.9. Mencermati tokoh - tokoh yang terdapat pada teks fiksi.

 

4.9. Menyampaikan kasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis dan visual

 

 Resume belajar menulis online gelombang 7 bersama Om Jay pada hari ini tanggal 27 April 2020 Pukul 13.00 s.d 15.00.

Oleh : SIMON ANUNU  Kabupaten Kupang NTT



Nara sumber: Bapak Dr . Onno W Purba

Tempat tanggal lahir : Bandung,17 Agustus 1962

 S1 ITB tamat tahun 1981 pernah studi di kanada

 Tema: Menulis dan Membuat Buku Digital

 

 

Pemateri yang satu ini sangat menguasai materi yang dipresentasikan. Dari tampan fisiknya   ganteng dan pintar. Ternyata ia seorang pakar teknologi informasi. Karena menjadi pakar ia buktikan  dengan  menuangkan apa yang ada padanya dalam bentuk tulisan. Ia juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi, media, seminar, konferensi nasional maupun internasional dan percaya filosofi copyleft (sumber terbuka), banyak tulisannya dipublikasikan di Internet secara gratis

Sebagai pakar Teknologi Bapak Onno hanya menggunakan netbook dan telpon seluler Android merek lokal. Pada tahun 2013 ia bergabung sebagai Dosen di Surya University. Universitas ini didirikan oleh fisikawan ;Prof Yohanes Surya Ph.D. Prof.surya pernah datang di Kupang NTT  memberikan motivasi  agar mahasiswa di Kupang mencintai fisika.

Pemateri ini mengajak peserta untuk menulis dan   membuat buku digital atau elektronik atau yang sering didengar dengan istilah e- ebook. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jangkauan dari buku yang nyata (fisik)  apabila tidak dapat didistribusikan dalam skala yang jauh. Kondisi ini juga tidak dapat dilepaskan dari buku elektronik dimana semua orang bisa mengakses buku tersebut melalui fasilitas Internet.  Dengan begitu masyarakat tidak perlu mencari buku teks tersebut di toko buku karena bisa melalui Internet.

Hal tersebut menjadi pilihan yang tepat di mana e- book dapat disimpan didalam labtop atau handphone yang sifatnya lebih praktis.  Puluhan hingga ratusan e-book bisa dibawa setiap hari dimana pun mereka berada. Hal ini mempermudah masyarakat  mengakses buku belajar di mana saja,kapan, dengan siapa saja. Diera digital seperti saat ini, hampir setiap orang didunia bisa mengakses Internet melalui teknologi yang dimilikinya.

Bapak Ono tidak segan—segan menuangkan ilmunya Setidaknya ada dua cara membuat buku digital yang bisa digunakan untuk mengubah format Word ke dalam format PDF yaitu secara  offline dan online. Secara offline dalam artikan bahwa proses untuk mengubah file tersebut dilakukan tanpa menggunakan bantuan Internet.

Apabila tulisan sudah jadi secara keseluruhan, maka format dalam bentuk Word tersebut harus diubah dalam format PDF. Setidaknya ada dua alasan yang membuat tulisan tersebut harus diubah ke dalam format PDF yaitu keamanan dari tulisan itu sendiri dan kepraktisan dari e-book yang akan diterbitkan.

Cara membuat buku digital ini bisa digunakan oleh penulis ketika sedang membuka Microsoft Word.  Pilihan untuk menyimpan file tersebut ke dalam format PDF sudah tersedia didalam fasilitas aplikasi tersebut. Di sisi lain, secara online mengandung maksud bahwa proses pengubahan dari Word ke  PDF memerlukan bantuan Internet.

Dengan kata lain penulis bisa menggunakan cara ini dengan membuka beberapa website yang menggunakan jasa untuk mengubah format tersebut. Kelebihan dari aplikasi online yaitu tidak hanya untuk diubah ke dalam bentuk PDF, tetapi format PDF pun juga bisa diubah kedalam bentuk Word.Pertama, penulis bisa mengubah file dalam format Word kedalam PDF melalui sistem offline. Biasanya disetiap aplikasi Microsoft Word ada pilihan untuk disimpan kedalam bentuk PDF yaitu bagian Save  As .

Apabila Microsoft Word belum menyediakan pilihan tersebut maka penulis bisa mendownload aplikasi tersebut melalui https ://www.microsof. com /en- us /download.  Apabila telah berhasil didownload, langkah selanjutnya adalah dengan menginstal aplikasi tersebut. Kedua, penulis dan penerbit bisa mengubah format file dari Word ke PDF dengan menggunakan akses Internet ( online).

Kesimpulan

Materi malam ini membuat saya semakin mengetahui bagaimana menulis dan Membuat Buku Digital. Terima kasih kepada bapak ONO dan modetor bapak WIJAYA KUSUMA.Terus memotivasi kami peserta belajar  gelombang 7 semakin bisa.Saya secara pribadi mulai mengekspos diri di kabupaten Kupang bahwa saya bisa menulis.Contonya hari ini saya menghasilkan tulisan dengan :covid 19 menguji kreativitas guru  di Kabupaten Kupang.

 

MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA GURU DAN SISWA BERTAHAN DI RUMAH

           

          Oleh SIMON ANUNU

Guru mengajar tanpa siswa adalah guru itu sudah tertular virus sinting gila mengong (SGM). Siswa belajar tanpa guru itu biasa. Lebih asik lagi kalau siswa dan guru berada dalam kelas berinteraksi  itulah pembelajaran yang intens. Idealnya komunikasi guru dan siswa harus tatap muka. Hal inilah yang dirindukan oleh guru dan siswa sekoah Dasar.Ketika Pemerintah menginstruksikan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Hal ini tersentak menghancurkan  hubungan guru dan peserta didik. Kini bukan satu dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi dua bagaikan pinang dibelah dua. Aduh sakitnya di sini.Tahap pertama di rumahkan  tanggal 20 Maret sampai  4 April 2020.anak masih senang. Tahap dua di rumahkan  tanggal  6 April-20 April 2020 anak dan guru mulai gelisah. Ketika pemberlakuan  tahap tiga tanggal  22 April  sampai dengan tanggal 30 Mei   2020  hancur harapan.Mengapa tidak hancur? Banyak orang tua mulai mempertanyakan masa depan anak . Ada anak yang menangis karena mau bertemu teman dan gurunya tapi apalah daya dibatasi  dan dipisahkan oleh pandemik  Covid 19.  Masih anak dan orang tua  datang ke rumah kepala sekolah. Walau pun sudah diberi tahu  perpanjangan  waktu di rumahkan dari tampak wajah anak dan orang tua semacam  tidak mau menerima kenyataan. Tapi apa hendak dikata, dunia sudah mengalami nasib begini.                Belajar dari rumah (LFH)  harus dilakukan  oleh siswa. Bekerja dari rumah  (WFH) itulah     yang dilakukan guru. Apa yang bisa mempersatukan guru dan  murid ? Biar jauh di mata namun dekat di hati. Ada beberapa hal  yang bisa menghubungkan guru dan siswa agar terjadi  pembelajaran adalah:1)  Ada siswa yang dari sono tidak ada HP. Alasan karena ekonomi orang tua lemah lembut. Lagi pula ada orang tua yang menggap kasih HP untuk anak adalah buang-buang doi. Jangan sampai salah gunakan . Masih ada orang menganggap kasi anak pegang HP nanti dia buat sembarang. Kini tuntutan zaman  harus belajar online orang tua mulai kelabakan.
2) Guru tidak mati akal. Ada guru saking rindu untuk mengajar ikut sampai dan ajar di rumah anak. Walau ada larangan pemerintah. Semangat dedi kasih tanpa upah dengan harapan upah besar di surga. Covid pun tidak pusing sadar sudah pulang kembali ke  rumah.
3) Guru membagikan Buku paket bahan ajar , buku pelajaran sesuai dengan tema untuk SD. SMP dan SMA sesuai mata pelajaran masing -masing. Hal  yang  terjadi di SDN Naibonat bagi siswa yang tidak memiliki  HP diinventarisir oleh wali kelas   dan diberlakukan pembelajaran ofline .
4) Pembelajaran Online  dilakukan bagi siswa  yang memiliki HP. Kalau yang terjadi di SDN Naibonat ada grup  WA  wali kelas masing-masing dengan orang tua. Materinya diWA-kan oleh guru kepada orang tua. Orang tua mulai pusing  membelajarkan di rumah sebagai peran pendidik pertama dan utama.
5) Kepala sekolah  membuat pengumuman online kepada Guru dan siswa  untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Kepala sekolah meneruskan format laporan  WFH yang diberikan oleh Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kupang.   Format  diisi oleh wali kelas dan guru mata pelajaran lalu diberikan kepada kepala sekolah  dan kepala sekolah laporkan sebagai laporan sekolah kepada kepala Dinas  sebagai laporan lembaga.
            Kesimpulan                Pembelajarn  ofline dan online  masih tetap ada kekurangan dan kelebihannya. Biasanyan  pembelajaran dalam  kelas masi ada yang tuntas dan tidak  tuntas. Tapi dalam     kundisi darurat covid 19  mau tidak mau harus berjalan. Sambil berdoa berharap  badai pasti berlalu.       Ada guru dari Kecamatan Fatuleu Barat melalui telpon seluler. Mengatakan: “ Saya pusing dengan anak – anak mau belajar online  atau ofline  kita cari setengah mati. Anak tidak belajar karena ada jaga burung dan jaga kera makan buang jagung di kebun”Dalam tulisan ini saya menjawab beberapa pertanyaan. Salah satunya adalah, Bagaimana membelajarkan anak  belajar dari rumah  di saat situasi covid ini?     

DAMPAK PERCERAIAN SUAMI ISTRI BAGI ANAK BALITA

 

            Ketika aku memandang balita yang tertidur tanpa belaian kasih seorang ibu membuat saya teringat akan masalah pastoral keluarga. Sebagai seorang katekis petugas pastoral dalam karya pelayanan umat  katolik setiap hari  dihadapkan dengan masalah kawin cerai. Mamang dalam Gereja Katolik sifat perkawinan monogami tak terceraikan.

Tetapi Perceraian menjadi momok yang menakutkan bagi setiap keluarga. Tak hanya suami-istri saja, perceraian juga menjadi sebuah hal yang menakutkan bagi anak. Hal ini akan membawa dampak buruk pada kehidupan seluruh anggota keluarga. Dalam hal ini, anak adalah salah satu yang paling banyak terkena imbasnya.

Ada banyak sekali penyebab perceraian, antara lain gagalnya komunikasi, kekerasan dalam rumah tangga, ketidaksetiaan, masalah ekonomi, hingga pernikahan usia dini. Apa pun alasannya, kedua orangtua perlu memikirkan matang-matang apa saja dampak yang akan dirasakan keluarga setelah bercerai.

Kemudian, banyak pertanyaan timbul dari para orangtua tentang pada usia berapa perceraian orangtua mempunyai dampak buruk yang sedikit bagi anak? Apakah pada usia balita, anak dianggap belum banyak terpapar kehidupan orangtuanya, jadi akan lebih mudah dan lebih minimal dampaknya bagi anak ketika orangtuanya bercerai?

Pada dasarnya, tidak ada “usia terbaik” untuk bercerai. Dampak negatif perceraian akan selalu dirasakan entah berapa pun usia anak. Perceraian tetap memberikan dampak psikologis pada anak. Orangtua setidaknya harus memahami dampak dan kebutuhan anak setelah perceraian.

Pada Balita, dampak perceraian memang seakan tak terlihat. Banyak orangtua menganggap bahwa pada usia ini anak belum bisa benar-benar memahami keadaan sekitarnya. Padahal, yang tak terlihat tersebut justru akan berdampak pada kehidupannya kelak.

Sebagai orangtua, sudah tugas kita untuk memastikan anak bisa tumbuh dengan baik layaknya keluarga normal lainnya. Untuk itu, perhatikan beberapa dampak perceraian pada balita menurut dua tahapan umur.

Pada keluarga normal, usia anak 0 – 2 tahun adalah masa paling bahagia. Bagaimanapun, buah cinta antara suami dan istri baru saja menampakkan wajahnya di dunia. Harusnya, kedua orangtua berbahagia menyambut kedatangan si kecil. Akan tetapi, perpisahan dan perceraian pun bisa terjadi.

Pada usia 0 – 2 tahun, persepsi anak tentang perceraian belum terlihat. Bayi tentu saja tidak mempunyai kesadaran nyata tentang perceraian. Dampaknya baru terasa pada kehidupannya kelak, terutama karena ia tidak dibesarkan dalam rumah seperti keluarga pada umumnya.

Permasalah yang harus dicarikan solusi untuk mendukung perkembangan optimal anak adalah tentang pembentukan kelekatan khusus. Pada umumnya, setelah bercerai, ibu atau ayah yang memegang hak asuh akan kembali bekerja. Waktu yang dihabiskan bersama anak pun akan berkurang. Untuk itu, setidaknya anak harus mempunyai satu sosok pengasuh utama yang secara terus menerus melakukan kontak dengan anak. Ini akan membentuk kelekatan awal pada diri anak.

Kehadiran pengasuh bukan untuk menggantikan peran ayah atau ibu sebagai orangtua. Siapa pun pasti sepakat bahwa menjadi orangtua tunggal bukanlah hal yang mudah. Kehadiran pengasuh adalah partner terbaik untuk mendukung perkembangan maksimal anak.

Kelekatan dalam diri anak menjadi landasan utama untuk mencapai kesejahteraan diri (well-being), yaitu rasa bahwa anak dicintai dan istimewa. Namun, prospek mempunyai dua orangtua yang terlibat mengasuh anak pada usia ini menjadi kurang mungkin. Setelah perceraian, salah satu orangtua sudah tidak berada di rumah secara teratur. Di sisi lain, ada pihak orangtua yang tidak tinggal bersama anak, kemudian menikah lagi, dan tidak mempunyai ikatan langsung dengan anak.

Risiko ketika pihak orangtua tidak lagi mempunyai kontak harian pada usia ini adalah memudarnya sosok orangtua dalam kehidupan anak. Ayah atau ibu yang kehilangan kontak akan kehilangan kelekatan dan arti pada diri anak.

Untuk memastikan bahwa anak tetap mendapatkan kasih sayang yang cukup, ada baiknya Anda dan mantan pasangan tetap menjalin komunikasi yang baik. Doronglah mantan untuk ikut serta mengasuh anak.

Di sisi lain, pengasuh yang menjadi partner Anda dalam mengasuh anak sebaiknya mengerti dan benar-benar peduli kebutuhan anak. Orangtua kedua harus belajar bagaimana memberikan kasih yang sama dengan Anda untuk si kecil. Dengan begitu, akan lebih aman memercayakan perawatan anak kepada mereka.

Akhirnya saya mengajak pasangan suami istri (pasutri) agar mendasarkan keluarga pada semangat keluarga Kudus Nazaret (Yesus Maria dan Yosep). Hidup ini adalah anugerah Allah. Anak adalah buah cinta suami istri. Titipan Allah kepada suami istri untuk bekerja sama dengan Allah melahirkan, memelihara, membesarkan dan membahagiakan anak agar berguna bagi nusa dan bangsa. Amin.

 

POTENSI MENDIRIKAN TAMAN SEMINARI  DAN SEKOLAH MENENGAH  ATAS AGAMA KATOLIK (SMAK) DI NTT SANGAT TINGGI

Sambutan Kepala Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sambutan Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesi di Hotel Sotis Kupang. Kesempatan bertepatan dengan kegiatan pembinaan kompetensi pendidik taman seminari di Kupang. Peserta yang hadir  ada empat puluh orang (40)  pendidik taman seminari   se Indonesia yang berlangsung  mulai tanggal 7 – 10 Mei 2019.

Kegiatan ini diadakan di NTT mengingat jumlah penduduk beragama Katolik di Indonesia, terbanyak ada di NTT. Potensi mendirikan Taman Seminari di NTT sangat tinggi Jika diandaikan setiap paroki memiliki satu Taman Seminari, atau jika boleh setiap stasi yang memiliki gereja/kapela memiliki satu Taman Seminari, maka potensi Taman Seminari di NTT adalah sebanyak 3.353  lemaga PAUD Taman Seminari.

Taman Seminari dan lembaga pendidikan berbasis agama katolik lainnya menjadi jalur atau saluran yang paling efektif dan kuat dalam mewariskan, meneruskan dan memperkuat tradisi, ajaran iman dan moral Katolik sejak dini pada generasi milenial,  generasi unggul di tahun 2045.

Perhatian Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini adalah Raudatul Athfal (PAUD berciri khas Islam) dan Taman Seminari (PAUD berciri khas Katolik). Hingga saat ini,  di NTT sudah terdapat 15 Taman Seminari yang telah memperoleh ijin operasional dari Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI. Terdapat beberapa Taman Seminari yang sudah mulai beroperasi juga di NTT namun belum memperoleh ijin operasional dari Dirjen Bimas Katolik , seperti Taman Seminari Santu Simon Petrus  di stasi Santa Maria Aitara Naunu paroki St.Helena Lili Camplong Kabupaten Kupang Provinsi  NTT.

Mengapa  Ijin Operasional Taman Seminari Santu Simon Petrus  Kabupaten Kupang  belum diterbitkan oleh Dirjen Bimas Katolik RI ?  Pada hal sudah mengantongi  Rekomendasi pejabat Gereja Katolik cukup dari Pastor Paroki.  Tentu mengandaikan Uskup selaku otoritas gereja lokal sudah mengetahui dan menyetujuinya. Hal ini mendorong pengelola  Taman Seminari Santu Simon Petrus  melangkah dengan pasti  pada tanggal 1 Juni 2019  pukul 8.45 wita bertemu dan dialog  dengan Mgr.Petrus Turang  Uskup Agung Kupang dan hasilnya menanti berkat Tuhan  dan  doa  Bunda Maria.

Tujuan kegiatan pembinaan kompetensi pendidik Taman Seminari  untuk membantu Pendidik Taman Seminari merancang proses kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan bagi peserta didik pada Taman Seminari. Selamat berproses demi masa depan Taman Seminari di Indonesia.

 Selanjutnya Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT membeberkan data Pendidikan Agama Pada Sekolah Umum:

1.   Ada 7.656 sekolah umum dengan rincian:

  1. 5.098 SD (3.300 negeri dan 1.798 swasta)
  2. 1.693 SMP (1.285 negeri dan 408 swasta)
  3. 541 SMA (341 negeri dan 200 swasta)
  4. 290 SMK (145 negeri dan 145 swasta)
  5. 34 SLB (27 negeri dan 7 swasta)

2.       Ada 5.145 lembaga PAUD yang terdiri atas: 1.532 TK, 124 RA, 3.132 Kelompok Bermain, 22 Taman Penitipan Anak dan 335 Satuan PAUD Sejenis.

  1. Lembaga pendidikan di tingkat PAUD belum terdapat pengaturan khusus tentang pendidikan agama, kecuali RA dan Taman Seminari yang diatur secara khusus oleh Ditjen terkait.
  2. Pendidikan Umum Berciri Khas Agama
  3. Program Pendidikan Islam, terdapat: 124 RA swasta, 73 Madrasah Negeri dan 245 Madrasah Swasta (MI 175 buah, MTs 96 buah, MA 46 buah dan MAK Negeri 1 buah)
  4. Program Bimas Katolik, terdapat: 1 SMAK Negeri, 14 SMAK Swasta (13 SMAK Umum dan 1 SMAK Seminari) l

»      Pendidikan Keagamaan

  1. Program Pendidikan Islam, terdapat: 31 buah Pondok Pesantren dan 1 buah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, 55 buah Diniyah Takmiliyah dan 520 Lembaga Pendidikan Alquran.
  2. Program Bimas Katolik, terdapat: 13 buah Taman Seminari, 5 buah Sekolah Tinggi Pastoral Strata 1 dan 1 buah Program Pasca Sarjana.
  3. Program Bimas Kristen, terdapat: 1 STAKN, 7 Sekolah Tinggi Ilmu Teologia Kristen, 32 SMTK/SMAK, 8 SMPTK dan 2 SDTK.
  4. Program Bimas Hindu, terdapat 17 Pasraman.
  5. Program Bimas Budha, terdapat 2 Sekolah Minggu.

PEMBINAAN ANAK USIA DINI PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

»      Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan melalui tiga jalur yakni:

Ø  Jalur Formal : berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Ø  Jalur Nonformal : berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Ø  Jalur Informal : berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

»      Syarat mendirikan Taman Seminari, antara lain :

Ø  Sarana prasarana tidak menuntut banyak gedung,

Ø  Jumlah siswa minimal 10 orang sudah bisa (bandingkan dengan jumlah balita Katolik yang banyak di NTT),

Ø  Tenaga pendidik dan kependidikan tidak sebanyak jika mendirikan SMAK,

Ø  Rekomendasi dari pemerintah cukup dari Pejabat Bimas Katolik setempat, dan;

Ø  Rekomendasi pejabat Gereja Katolik cukup dari Pastor Paroki (tentu mengandaikan Uskup selaku otoritas gereja lokal sudah mengetahui dan menyetujuinya).

Pada RENSTRA Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, pengelolaan pendidikan anak usia dini disatukan dengan pendidikan dasar, sehingga selalu disebut Pendidikan Agama pada PAUD dan Dasar. Hal ini ditegaskan lagi dalam regulasi yang menetapkan bahwa pada PAUD tidak disebutkan secara khusus tentang mata pelajaran agama, sehingga tidak terdapat guru mata pelajaran agama pada PAUD. secara khusus menjadi perhatian Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini adalah Raudatul Athfal (PAUD berciri khas Islam) dan sekarang sudah hadir pula Taman Seminari (PAUD berciri khas Katolik).

 

Sebagai penjabaran dari UU Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Menteria Agama nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah, mendefinisikan Raudhatul Athfal yang disingkat RA sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama Islam bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun. RA dibina oleh pelaksana Program Pendidikan Islam pada tingkat Kabupaten/Kota atas koordinasi pelaksana program Pendidikan Islam pada tingkat Provinsi.

 

Senada dengan RA, pada program Bimas Katolik juga terdapat Taman Seminari. Berdasarkan Keputusan Dirjen Bimas Katolik nomor 23 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pendirian Taman Seminari Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Taman Seminari didefinisikan sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama Katolik bagi anak berusia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) tahun. Berdasarkan SK Dirjen Bimas Katolik nomor 23 tahun 2015, pembinaan Taman Seminari berada pada Direktorat Pendidikan Katolik Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI.

Keberadaan Taman Seminari yang saat ini berdasarkan SK Dirjen Bimas Katolik diharapkan akan semakin menguat dan berkembang di Indonesia. Kita semua berharap agar pada waktunya akan terbit Peraturan Menteri Agama yang menaungi keberadaannya. Dengan itu, ruang gerak koordinasi terkait pembinaan dan pengawasan Taman Seminari ke depan menjadi lebih optimal. Secara khusus untuk wilayah NTT yang memiliki struktur Bimas Katolik terlengkap di Indonesia dan jumlah umat Katolik terbanyak, maka perlu ada penegasan khusus yang berbeda dari wilayah lainnya, terkait pembinaan dan pengawasan lembaga pendidikan formal berciri khas agama Katolik. Potensi yang banyak dan besar ini, perlu dimanfaatkan secara maksimal.

 

                  Pengelola dan Kepala Sekolah Taman seminari santu SIMON PETRUS STASI NAUNU PAROKI ST.HELENA LILI  CAMPLONG Kabupaten Kupang Provinsi NTT

 

 

                  APA ITU SIOMAI
      Siomai adalah salah satu jenis 
dim sum. Dalam bahasa Mandarin, makanan ini disebut shaomai, sementara dalam bahasa Kanton disebut siu maai. Dalam dialek Beijing, makanan ini juga ditulis sebagai 燒麥, dan juga dibaca shaomai. Kulit siomai serupa dengan kulit pangsit. Makanan ini konon berasal dari Mongolia Dalam.

      Dalam resep masakan Cina, siomai adalah daging babi cincang yang dibungkus kulit yang tipis dari tepung terigu. Walaupun demikian, siomai juga dibuat dari udang, daging kepiting, atau daging sapi. Siomai dibuat berbentuk silinder, dan di atasnya diberi hiasan seperti telur kepiting, parutan wortel, atau kacang polong. Setelah dimatangkan dengan cara dikukus, siomai dimakan dengan cuka atau kecap asin.

      Dalam masakan Indonesia terdapat berbagai jenis variasi siomai berdasarkan daging untuk isi, mulai dari siomai ikan tenggiriayamudangkepiting, atau campuran daging ayam dan udang. Bahan untuk isi dicampur dengan sagu atau tapioka. Di beberapa daerah, siomai tidak selalu dibungkus dengan kulit dari tepung terigu (kulit Pangsit).

        Siomai biasanya disajikan dengan beberapa jenis bahan pelengkap. Pelengkap siomai yang biasa disajikan antara lain telur ayam rebus dan sayuran seperti kentangperia dan kubis. Sebelum dihidangkan, biasanya siomai dan bahan pelengkapnya dikukus agar dapat disajikan dalam kondisi hangat. Tahu bakso (tahu putih dan tahu kulit yang diisi adonan tapioka) juga dapat dimasukkan ke dalam jenis siomai. Karena itulah di Jawa Barat, siomai juga populer dengan sebutan Bakso Tahu.

        Siomai umumnya dihidangkan dengan siraman saus kacang yang dibuat dari kacang tanah yang dihaluskan dan diencerkan dengan air. Bumbu untuk saus kacang ini antara lain cabai merahbawang putihgula pasirasam jawabawang putihgaram dapur, dan cuka. Sewaktu disajikan, siomai bisa ditambahkan kecap manis, sambal botol dan perasan jeruk limau.

       Di Jawa Barat teknik penyajian Bakso Tahu terbagi menjadi dua, yaitu bakso tahu kering dan bakso tahu basah. Umumnya pedagang yang menyajikan siomai dengan kedua pilihan penyajian ini juga menyediakan batagor dengan penyajian kering dan basah. Bakso tahu/batagor kering, disajikan dengan bumbu kacang seperti siomai/batagor pada umumnya. Adapun bakso tahu/batagor basah (disebut juga bakso tahu/batagor kuah) adalah siomai/batagor (beserta berbagai bahan pelengkapnya) yang disajikan di dalam kuah kaldu, dengan taburan seledri, bawang goreng dan kecap manis.

Penulis : SIMON ANUNU,S.Ag,M.Pd.Guru Agama Katolik SDN Naibonat sekaligus Kepala Sekolah.Kabupaten Kupang Provinsi NTT.

 

KELOR MENCEGAH COVID 19

 

            Small is beautifull and small is power. Dalam bahasa Indonesia saya memahami istilah kalimat bahasa Inggris ini begini “kecil itu indah dan kecil itu kuat punya pengaruh”. Makna  ungkapan ini mengungkapkan daun kelor kecil nyaris di pandang mata. Sekilas terlintas dalam pikiran manusia awam kau daun kecil apa pengaruhmu. Sama juga dengan daun yang lain. Ternyata luar biasa pengaruhmu dalam mengusik  ketakutan dunia dalam menghadapi virus corona (Covid 19). Daunmu  kecil khasiatmu kuat pengaruhmu mengandung golongan senyawa   antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin yang terkandung dalam daun kelor.  Itulah yang dibuktikan para peneliti.

Hasil penelitian ini didapat dari screening aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus. Hasilnya diperoleh beberapa golongan senyawa tersebut berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 (virus corona).“Hasil penemuan ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona. Selain itu, sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI, WHO dan CDC,” ujar Dekan FKUI Fahrial Syam dalam keterangan resminya.Daun kelor memang telah lama dikenal akan khasiatnya mengobati jenis penyakit ganas. Selengkapnya, di bawah ini terdapat 3 khasiat utama daun kelor seperti dihimpun berbagai sumber.

1. Tinggi kandungan antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh. 

2.Menurunkan kadar gula darah

Sejumlah penelitian memang menunjukkan daun kelor efektif menurunkan kadar gula darah. Para ilmuwan meyakini hal itu berasal dari senyawa isothiocyanate. 

Namun, sebagian penelitian baru diujikan pada hewan. Studi berbasis manusia yang ada masih dalam skala kecil. Hasilnya, kadar gula darah puasa mereka turun rata-rata 13,5 persen. Studi kecil lainnya melibatkan enam penderita diabetes yang diberi 50 gram daun kelor dalam menu makanannya. Hasilnya, kadar gula darah mereka dapat berkurang 21 persen.

            Sahabatku kenalan basaudara, Keluargaku menghidangkan  santapan hidup sehat hanya semangkok bubur daun kelor setiap hari. Daun diambil dari kebun yang biasa  ditanam sendiri  bebas dari pupuk kimia.

 

 RESUME  MATERI BELAJAR GELOMBANG 7 BERSAMA PROF.EKO

 

Semalam aku belajar menjadi penulis bersama narasumber yang sangat kompeten dalam bidang IT. Saya anggap ini orang ini luar biasa bukan biasa di luar. Sungguh saya kagumi. Kekaguman yang saya sanjung adalah keahliannya dalam bidang yang ia omongin. Ia tidak asal omong. Backgroundnya dilatarbelakangi oleh hasil belajar. Bukan hanya belajar, tapi dia buat dari hal yang kecil menjadi yang besar. Ada ungkapan klasik: “Kecil teranja-anja besar terbawa-bawa” Bayangkan dari kecil su bisa menulis bersama teman-teman sebaya. Lagi pula masih kecil sudah punya cita-cita mau keliling dunia.

Dari jawaban pertanyaan peserta yang Prof. Eko jawab mengulas secara mendalam  dan menguraikan cara berpikirnya memperoleh skill yang ia miliki sampai sekarang. Dari dunia nyata sampai dunia maya. Dari mengajar langsung sampai live  streaming YouTube.

 Dan yang paling menarik  bagi saya  Prof.Eko akhir-akhir ini mulai  menjadi pribadi tren dan motivator dalam pekerja sosial. Lihat di channel youtube dengan laman  EKOJI CHANNEL. Dan tidak peduli ada atau tidaknya yang nonton yang penting beliau dapat mengajar membuat di YouTube. Membuat  peluang belajar dan membelajarkan kepada masyarakat termasuk saya penikmatnya melalui   belajar gelombang 7 yang dinahkodai oleh OmJAY dan Mas Bambang moderatornya. 

Semalam dalam kolom bertanya kepada Prof.Eko: “ Bagaimana mengatasi masalah yang saya alami yaitu berpikir lola sekali, lamban membuat resume  dan  mengatasi  kesibukan yang menghalangi cepat menjadi penulis”. Tadi pagi baru saya lanjutkan pertanyaan ini dalam japri ke Prof.Eko, setelah  mendapat sms dari  Mas Bambang  memberikan nomor kontak   Prof Richardus Eko Indrajit.

 

Siapakah Prof.Eko ?.

         Pemilik  hidup dan kehidupan orang yang luar biasa ini dapat kita baca dalam profile berikut ini:

Nama Lengkap    : Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA

Alias                            : Richard

Profesi                         : Tokoh Teknologi Informasi

Tempat Lahir               : Jakarta

Tanggal Lahir              : Jumat, 24 Januari 1969

Zodiac                         : Aquarius

Warga Negara          : Indonesia.  Istri : Lisa A. Riyanto

 

BIOGRAFI

Richardus Eko Indrajit merupakan pakar teknologi yang berbakat. Tak hanya sebagai pakar, narasumber berbagai seminar, ia juga seorang akademisi sekaligus penulis puluhan judul buku dan ratusan jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan tingkat nasional maupun internasional.

 

Lahir di Jakarta, 24 Januari 1969, pria yang akrab disapa Richard ini memulai karir di dunia teknologi sejak duduk di bangku kuliah. Menuntaskan pendidikan di ITS, seolah haus akan ilmu, ia kemudian melanjutkan pendidikan di berbagai macam universitas seperti Harvard University, University of the City of Manila, Maastricht School of Management, Leicester University, dan London School of Public Relations.

 

Sekembalinya dari luar negeri, ayah dari tiga anak ini sempat bekerja di sebuah perusahaan multinasional seperti Price Waterhouse, Prosys Bangun Nusantara, Renaissance Indonesia, Jakarta Consulting Group, Soedarpo Informatika Enterprise, dan IndoConsult Utama. Namun, ia lantas memutuskan keluar untuk mendirikan sebuah perusahaan konsultan teknologi informasi independen yang membantu banyak perusahaan baik swasta maupun pemerintahan.

 

Dia aktif pula membantu pemerintah dalam sejumlah penugasan. Dimulai dari penunjukan sebagai Widyaiswara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), yang diikuti dengan berperan sebagai Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Staf Khusus Balitbang Departemen Komunikasi dan Informatika, Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Badan Narkotika Nasional, dan Konsultan Ahli Direktorat Teknologi Informasi dan Unit Khusus Manajemen Informasi Bank Indonesia.

 

Saat ini ditunjuk oleh pemerintah Republik Indonesia untuk menahkodai institusi pengawas internet Indonesia ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) dan menjadi anggota aktif dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Dewan Riset Nasional (DRN), dan Dewan Pendidikan Tinggi (DPT).

 

Selain aktif sebagai konsultan teknologi informasi, suami dari Elisabeth Dhany Retno Putri ini juga menjadi akademisi di beberapa universitas; Universitas Indonesia, Universitas Katolik Atmajaya, Bina Nusantara University, Curtin University of Technology, Universitas Trisakti, Edith Cowan University, dan IPMI-Monash University. Tak hanya pandai di bidang pendidikan serta profesional, Richard juga pandai dalam organisasi.

 

Kini, ia menjabat sebagai Presiden Association of Higher Learning Institution in Computing and Information Technology Studies dimana ia memimpin lebih dari 700 universitas dan 1.500 program studi di seluruh Indonesia dan President of International Association of Software Architect.

 

Seolah tak pernah padam semangatnya, Richard juga telah banyak menelurkan karyanya. Tercatat lebih dari tiga puluh judul buku dan ratusan jurnal yang telah dipublikasikan baik nasional maupun internasional

 

Nah su tau kan pribadi  sang motivator kita  dalam belajar menulis buku hanya dalam satu minggu menghasilkan buku.

 Aku baru sadar bahwa dalam satu hari menghasilkan satu halaman biar sibuk apa pun. Pasti dalam tiga minggu dapat 100 halaman. Aku bertekad  mulai hari  ini saya menulis dengan   5W1H. Misalnya judulnya DIGITAL MINDSET maka  saya coba terapkan hasil dari pemateri beberapa hari yang lalu yang disingkat: TOJRP yaitu menentukan tema, membuat outline atau (daftar isi), membuat jadwal, refleksi melihat kembali perbaiki, menambah,mengurangi dan terakhir saya berikan kepada penerbit untuk dicetak. Pasti saya pilih Prof.Eko membantu saya.Tema yang saya dapat melalui belajar malam ini adalah  DIGITAL MINDSET dengan     menjawab pertanyaan (dalam bentuk tulisan) sebb.

 Chapter

1.          APA yang dimaksud dengan digital mindset.

2.          MENGAPA digital mindset dibutuhkan

3.          SIAPA yang harus merubah mindsetnya

4.          DIMANA digital mindset harus diterapkan

5.          KAPAN digital mindset diterapkan. Dan

6.          BAGAIMANA cara menerapkannya.

Apalagi Prof.  Eko  su berjanji, “ satu hari tulis satu. Berarti hari keenam sudah jadi. Hari ketujuh kasih ke saya. Anda tidak perlu banyak berpikir, karena semua sudah saya paparkan dalam presentasi. Tinggal anda bahasakan saja sesuai dengan yang anda tangkap. Di hari ketujuh, tulisan saya akan saya tambah-tambahkan sana sini. Kemudian saya akan LANGSUNG terbitkan dengan e-ISBN resmi dari perusahaan publikasi saya yang di Yogyakarta, yaitu CV PREINEXUS yang bermitra dengan penerbit lama Graha Ilmu. Anda adalah penulis pertamanya, saya penulis keduanya. Kalau ternyata e-bukunya laku (kita jual di situs EKOJI CHANNEL dengan harga murah meriah, karena yang penting banyak yang beli).Agar menarik, semua royalti jadi milik anda. Kalau ternyata banyak yang laku, kita terbitkan versi kedua dalam bentuk fisik sehingga anda dapat ISBN.Tertarikkkkk??? saya mau lelang judulnya malam ini... silahkan nanti dipimpin moderator. kalau ada 3 orang memilih judul yang sama, lebih baik. jadi pengarangnya 4 orang plus saya. rejeki dibagi tiga penulis....”

 

  Penulis Simon Anunu dari  SDN Naibonat Kabupaten Kupang Prov.NTT, Blog simon Anunu.com,Email.simonanunu68@gmail.com,twitter simon anunu  

 

                             KINI AKU HARUS BISA MENULIS  ARTIKEL

Semalam pukul 19.00-21.00 hari selasa,14 April 2020, aku memfokuskan perhatianku pada pemateri Bapak Dr. Jejen Musfah. Beliau hadir dalam membelajarkan grup belajar online (GBO) yang dinakodai oleh Omjay sang motivator bloger. Bukan apa, tapi saya sungguh merasakan bagaimana menulis artikel lewat motivator Dr.Jejen.

 Saya amati tiru dan menulis (ATM) dalam angan-angan. saya klik google ko lihat ambel, Menurut wikipedia Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di media online maupun cetak (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

         Isi artikel dapat bermacam - macam, beberapa contoh yang sering kita baca:

1.     Sejarah

2.     Petualangan

3.     Argumentasi

4.     Hasil penelitian

5.     Bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu

Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, sebagai berikut:

·         Penulis Artikel Buku

·         Penulis Artikel Berita

·         Penulis Artikel Marketing

·         Penulis Artikel Online

·         Penulis Artikel Narasi

·         Penulis Artikel Naskah

“Saya mengikuti semangat Prof.Eko setiap hari tulis 1 halamn. Maka pagi ini, bangun pagi santapan pertama adalah menulis Resume belajar  Gelombag 7 bersama Dr.Jejen”.

 

 Siapa dia Dr.Jejen?

 Mari kita lihat dalam ulasan berikut ini:

Bapak Dr Jejen Musfah lahir di Serang, 02 Juni 1977. Pendidikan Beliau adalah  S1 Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Jakarta (1996-2000), S2 Kajian UIN Jakarta (2002 -2004),Diploma Kajian Bahasa Arab LIPIA Jakarta (2006-2007). Sedangkan S3 Ilmu Pendidikan UNINUS Bandung (2007 -2010).

Jabatan :

1. Dosen Prodi Manajemen Pendidikan UIN Syahid sejak 2005 sampai sekarang.

2. Ketua Program Magister Manajemen Pendidikan Islam FITK UIN Jakarta (2016-2020)

3. Sekretaris Program Magister FITK (2012 -2016)

4. Sekretaris Departemen Pembinaan Mental dan Spiritual PB PGRI (2018 -2019)

5. Pemimpin Redaksi Majalah PB PGRI (2016-2019)

6. Wakil Sekretaris Jenderal PB PGRI (2019 -2024)

7. Pemimpin Redaksi Majalah PB PGRI (2019 - 2024)

8. Redaktur Pelaksana Majalah Pinisi BDK Makassar (2018 sampai sekarang

9. Redaktur Pelaksana Jurnal Baruga BDK Makassar (2018 sampai sekarang

10. Tim Ahli Rancangan UU guru dan Dosen DPD RI, 2018

11. Staf Ahli Komite III DPD RI (2020 -2021)

 

Beliu juga banyak menulis buku  berjumlah 13 judul Buku, Opini dikoran, artikel Ilmiah, reviewer , peneliti dan narasumber tentang pendidikan.

 

Ada pun prestasi yang beliau raih puluhan prestasi seperti: Juara 2 opini pendidikan tingkat nasional yang diselenggarakan  oleh Kemendikbud tahun 2014, juara harapan pendidikan keluarga tingkat nasional, Kemendikbud 2016, Dosen Teladan FITK UIN Syarif Hidayatullah 2017 dan yang terakhir prestasi yang diraih adalah penerima dana hebat Riset dari Kemenag RI.

 

Beliau juga pernah melawat ke Luar Negeri  seperti :https://wijayalabs.wordpress.com

1. Nasional University Singapura 2018

2. Internasional Islamic University Malaysia 2008

3. Infrastrukture University Kuala Lumpur Malaysia 2014

4. Universitas Putra Malaysia (UPM) 2017

5. Yala Raja Bath University Thailand 2017

6. Culalangkom University Bangkok Thailand 2018

7.Culalangkom University Demontration School Bangkok, 2018

8. Universitas Kebangsaan Malaysia, 2018

9. KBRI Singapura 2019

10.  As Sofa College Selangor Malaysia 2019

11. Sekolah Songsem Sasana Vitaya Foundation School (SSVS)  Thailand 2019.

Karier beliau begitu memuncak disaat beliau masih berumur 43 tahun, masih sangat muda tapi nama beliau sangat bersinar baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

Majalah Suara Guru PB PGRI email : majalah.suaraguru@gmail.com

Salam teman2 guru se indonesia

Opini intinya gagasan penulis atas kebijakan atau fakta pendidikan yg terjadi

Artinya opini tdk akan khilangan topik

Kebijakan dan fakta pendidikn selalu hadir

Tapi tdk smua berhasil mnangkap momentum utk mnanggapi

Guru adalah praktisi

Majalah sg setua pgri sndiri

Sudah puluhan tahun

Tulisan bisa dimuat di online dan offline

Cetak 5000 eksmplar

Dibagikan ke hampir 34 provinsi

Rubriknya beragam

Opini. Resensi. Sastra. Destinasi. Dll

 

Sy kira itu pngantarnya ya

Di atas adlah email bagi yg akan krim tulisan

apa saja syaratnya kita bisa menbgirimkan artikel ke redaksi majalah guru?

Menyebutkan status dan foto

Tulisannya bisa sesuai rubrik di atas

Diutamakan bidang pendidikan

Dan isu2 yg hangat

Sampai saat ini jujur saja.. masih kekurangan naskah berkualitas

Cenderung diterima

Dgn editing redaktur

ANTUSIASME PESERTA GELOMBANG 7 dalam merespon presenter Dr. Jejen Musfah saya sampaikan secara jelas dan mutakir dalam daftar berikut ini:

[19.24, 14/4/2020] Eni Setyowati: Selamat malam pak jejen...maaf mau tanya...utk ketentuan/syarat2 pengiriman naskah...apa saja ya.....terima kasih🙏🏻

[19.25, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: Di atas sdh dijawab

[19.25, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: Menyebutkan status dan foto

[19.26, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: Opini. Resensi. Sastra. Destinasi. Dll

[19.26, 14/4/2020] Noraliapurwa Gel8: Assalamualaikum pak Jejen,,

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih karena tulisan saya sudah dimuat secara online di website PGRI, yang ingin saya tanyakan

1. Apakah boleh 1 orang mengirimkan beberapa artikel ke majalah PGRI?

2. Tema tulisan yang paling disukai untuk dimuat di majalah PGRI yang seperti apa pak?

Terimakasih

 [19.27, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: Boleh lebih. Ttg pendidikan mutakgir

[19.27, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: H

[19.27, 14/4/2020] Musiin Kediri: Apakah untuk opini ada batasan dalam berpendapat dan untuk sastra bentuknya berupa karya sastra atau teori dari karya sastra.  Terima kasih

[19.27, 14/4/2020] +62 858-5050-2204: Apakah dalam mengirim article syarat2 yg harus dipenuhi dan berapa artikel dimuat di majalah guru

Moch. Zahli Bojonegoro

[19.27, 14/4/2020] Rahma Dharmasraya: Assalamualaikum pak Jejen, mhn maaf sy mau nanya apakah naskah yg akan dikirim ditentukan jumlah halamannya atau berdasarkan apa, trm ksh🙏🙏

[19.28, 14/4/2020] Rusmin Kalsel: Adakah tatacara atau aturan khusus tentang tulisan (ukuran dan jenis huruf,  pemgaturan halaman dll) agar tulisan bisa diterbitkan. RUSMIN (G8-017) Kab. Barito Kuala KALSEL

[19.29, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: Tdk mengandung syara

Sastra bisa keduanya

[19.29, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: Opini maksimal 1000 kata

[19.29, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: Bebas

[19.30, 14/4/2020] wijayalabs: assalamualikum pak Jeje Apakah kita mengirim artikel ke Suara guru PGRI  ada biayanya? Dari rasita Bengkulu

[19.30, 14/4/2020] Jejen Musfah pgri: tidak ada Free.

Demikian  resume yang saya buat atas perhatian ucapkan terima kasih. Silahkan komentar untuk menambah, mengurangi, koreksi penulis sangat mengharapkan.

Ass,wrb. 

 

Cukup su te su 5 halaman........da.....Bersama doa Bunda Maria  pasti saya bisa menulis artikel seperti Dr. Jejen Musfah.

 

MENCIPTAKAN  POLA BELAJAR EFEKTIF DARI RUMAH

 

Rumah adalah tempat. Keluarga adalah institusi. Keduanya bersatu dalam bahtera rumah tangga. Dalam rumah tangga ini ada perkawinan suci yang telah dimeteraikan oleh Allah. Apa yang dipersatukan Allah janganlah diceraikan oleh  manusia. Rumah tangga ini dikaruniai buah-buah hati. Kini mereka bukanlah dua melainkan satu danging. Hasil dari perkawinan itulah hadirlah anak-anak dalam rumah tangga.  Maka keluarga teridri dari ayah ibu dan anak.

Tugas mulia dari keluarga adalah mendidik anak-anak. Ketika orang tua melaksanakan pendidikan di rumah tangga inilah yang disebut  pendidik pertama dan utama. Tugas ini tidak bisa digantikan oleh siapa pun. Orang tua memainkan peranan yang sangat penting. Ingat keluarga sehat negara kuat. Itulah ajaran mulia para leluhur kita. Perlu dijaga dan dilestarikan oleh institusi-intitusi keluarga di dunia di atas planet bumi ini.

 

Dampak pandemi covid 19 menguji kreativitas keluarga untuk menata pendidikan dalam keluarga lebih baik. Saatnya kerja di rumah. Menata tatalaksana bagaimana mengatur anak  belajar di rumah. Sungguh perhatian intens sungguh-sungguh membelajarkan  buah hati di rumah. Skil Pola pendidikan dan pembelajaran sudah saatnya dimiliki oleh orang tua. Pertama perlu kerja sama dengan guru. Bagaimana materi ajar sesuai kurikulum pastalah harus diketahui oleh orang tua. Orang tua harus menciptakan situasi dan kondisi dan toleransi (sikonto). Situasi  yang kondusif harus diciptakan  orang tua agar anak memperoleh pembelajaran aktif, inofatif, kreatif, efektif  dan menyenangkan (paikem). Toleransi yang dimaksudkan di sini  adalah orang tua menjauhkan mematikan TV, HP non aktif, dan mencarikan tempat yang menyenangkan dan menyejukan  sehingga memungkinkan belajar anak berjalan efesien dan efektif.

 

Pemilihan metode belajar sesuai dengan umur anak. Bila anak masih kelas rendah yaitu kelas I sampai kelas tiga sebaiknya metode yang tepat adalah belajar sambil bermain. Bermain sambil belajar. Pokoknya ganti-ganti begitu saja sesuai hobi kesenangan anak. Ketika anak asik bermain belajar menyenangkan di sanalah maunya ulang terus dan pasti orang tua kewalahan. Bisa-bisa orang tua lupa kerja. Maka pembagian tugas bapak dan mama perlu jelas.

Metode belajar  untuk anak yang sudah kelas tinggi. Misalnya kelas IV sampai kelas VI. Bermain peran masih bisa tetapi segera difariasi  permainan bemakna. Ada penokohan. Cerita yang bisa dijadikan model, karakter,  atau nilai-nilai yang terkandung  dalam suatu cerita atau permainan. Jangan lupa orang tua harus kerja sama denga guru kelasnya. Agar materi pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum. Saatnya bermain dengan kurikulum di rumah. Apabila ada  asesmen oleh guru ada sahutan dengan komptensi yang mau dicapai. Kondisi ini membuat anak mengagumi ternyata orang tua bisa.

 

Saatnya belajar dari rumah dan belajar di rumah denga tekun pasti hasilnya menyenagkan. Waktu belajar di rumah perlu di atur.dan harus ada tanda alaram waktu. waktu belajar, makan, bermain, dan istirahat teratur. Bersama anak disepakati jadwal atau roster belajar.Tepat waktu perlu dijadikan prinsip. Seperti pepatah kecil reanja-anja besar terbawa-bawa. Bila sudah terbiasa dengan hidup tertib dari rumah tangga, maka ketika di sekolah dan di mana saja pasti tertib waktu.

 

Teknologi informasi dan komunikasi masuk dalam pembelajarn dalam jaringan (daring). Situasi yang sedang dialami di dunia ini. Pandemi corona virus memaksa  orang tua dan guru harus menguasai  pembelajaran dalam jaringan menjadi kebutuhan. Mau tidak mau harus punya alat elektonik. Hand phone (HP) androit, leptob, dan printer harus di hadirkan di rumah. Alat teknologi informasi dan komunikasi sangat membatu manusia orang tua, anak, guru, dan masyarakat cepat memperoleh informasi  cepat, tepat, akurat, dan terkini. Dengan HP dunia di  tangan kita. Ilmu bisa diperoleh diujung jari. Cara pandang kita yang sempit karena gagap teknologi (gaptek). Membuat orang masih terisolasi dalam ketidaktahuan.

 

Menjadi miskin ilmu, pasti miskin harta. Pola pikir di bawah “tempurung”. Mindsednya sulit berubah. Inilah manusia yang kekurangan gizi ilmu. Apabila hal ini kita masih piara di dalam perikehidupan maka sumber daya manusia menjadi kerdil.

 

Maka untuk mendukung pembelajaran yang bermutu di rumah perlu didukung oleh fasilitas. Buku pelajaran, alat tulis, ruangan yang memadai. Alat-alat permainan edukatif  (APE) baik dalam ruangan mau pun  di luar ruangan. Sudah saatnya keluarga menjadi sekolah. Belajar dari covid 19  sesuai dengan tema hari pendidikan Nasional  tanggal 2 Mei 2020.

 

Kesimpulan

Ada efek posetif dari corona virus  19 agar  megembalikan orang tua  pada tugas dan funsinya yang mulia mendidik anak. Menjadi pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Melahirkan mengasuh,  mengasah, mengasih anak sebagai titipan Tuhan hadir dalam keluarga. Buah hati suami isteri. Dididik menjadi anak yang berguna bagi dirinya, orang tua pemerintah dan negara.  

 

Profile penulis :



    Nama: Simon Anunu, S.Ag, M.Pd

    Aku dilahirkan di Kuan  Tes, Kabupaten TTU, 10 Desember 1968. Mengenal Pendidikan mulai dari SDK Tes 1977 sampai kelas III dan tamat di SDN Sasi Kefa 1983. SMPN Kefa 1987 lanjut SPGAK Warta Bakti Kefa  tamat 1990. D2 IPI Malang tamat 1996. S1 Sekolah Tinggi Pastoral Keuskupan Agung Kupang tamat 2004. S2 Pascasarjana Undana Kupang Prodi PIPS tamat 2015. Mengapa sekolah tahun tidak teratur karena sebagai anak petani subsisten sekolah sedikit cari uang baru sambung. Pengalaman mendirikan SMP Katolik San Daniel Oepoli, SMP Katolik Santu Donbosco Naunu Kabupaten Kupang. Pengelola Paket ABC PKBM Bintang Timur sambung Kembali anak yang putus sekolah. Tokoh Agama Peduli HIV/AIDS Kabupaten Kupang otlet Kondom. Asesor PAUD PNF NTT. Instruktur K13. Animator Sekami. Kepala SDN Naibonat. Ketua pengawas KSP Swasti Sari.  Alamat tempat tinggal: Naibonat   Kabupaten  Kupang  Provinsi NTT

Pengalaman menulis: Jejak digital motivator andal.pola pembelajaran  yang efektif dari rumah, Refleksi dan resolusi saat pandemi dan Puisi patidusa dan literasi sekolah di masa pandemi. Bersama guru Bloger Indonesia hebat. 

    HP.WA 085237893978 Email; simonanunu68@gmail.com.face book  simon anunu.blog: https://naibonatnew.blogspot.com 

                 

 

     .