MENGOLAH PENDIDIKAN MASA PANDEMI
Pengalaman adalah guru terbaik. Lewat proses melihat kembali pengalaman bagaimana membuat orang lain menemukan dirinya yang sesungguhnya. Hal ini tidak semudah membalik telapak tangan. Proses menemukan sesuatu yang lebih dari yang biasa itulah yang disebut perjuangan.Tiada amal tanpa berkurban. Tiada kurban tanpa derita. Itulah hidup pencari fakta. Memang orang suka fakta ketimbang cerita belaka. Bagaimana proses memanusiakan manusia itulah tugas seorang pendidik. Makanya tugas pendidik adalah tugas mulia.
Hal ini yang dilakukan oleh Simon Anunu,S.Ag, M.Pd kepala SDN Naibonat kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Memanage sekolah dengan jumlah guru 20 oarang dan dua orang tenaga kependidikan. Untuk menyamakan persepsi tentang pola pendidikan di sekolah ini. Melayani proses pendidikan di masa pandemi covid-19 dengan segala penyesuaian.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan belajar dari rumah (BDR). Guru merancang pembelajaran sesuai kurikulum Pandemi yang dipandu oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang melalui surat edaran. Penguatan oleh pengawas sekolah. Kepala sekolah memainkan perannya sebagai seorang manager. Mengapiti guru dan tenaga kependidikan. mengolah pendidikan di sekolah sebagai santapan sedap bagi anak didik dan orang tua. Situasi sekolah yang menyenangkan membuat guru melayani dengan hati. Semua fasilitas pendukung dipenuhi oleh kepala sekolah. Untuk melancarkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Memang harus diakui awal semester genap mulai januari sampai maret dana bos belum cair, tetapi kepala sekolah tidak boleh mati akal. Bijaksana mencari jalan keluar terbaik. Membangun kerja sama dengan pihak ketiga yaitu dunia usaha dan dunia industri. Untuk alat kantor dan alat tulis kepala sekolah bekerja sama dengan toko penyedia kebutuhan sekolah dengan melakukan bon barang nanti dibayar setelah dana bos cair. Itulah suka duka seorang kepala sekolah.
Moda pembelajaran jarak lauh itu yang dipilih oleh dewan guru. Dengan metode luar jaringan (Luring). Kebijakan ini diambil sesuai hasil rapat bersama orang tua. Ada orang tua yang tidak punya androit bahkan ada yang tidak punya HP. Kalau ada hanya HP senter. Bagaimana supaya proses belajar mengajar di masa pandemi corona virus yang mencekam dunia dan dampaknya sudah terasa di Kupang banyak korban berjatuhan sampai meninggal dunia. Hal ini cukup menakutkan orang tua. Guru dan masyarakat sekolah. jalan terbaik yang diambil adalah orang tua mengambil bahan ajar di sekolah dan membelajarkan anaknya di rumah.
Belajar dari rumah (BDR). Satu-satunya pilihan orang tua bersama guru untuk melindungi anak dari penyebaran contak virus corona yang sudah meraja lela. Dengan cara orang tua saja yang datang ke sekolah sesuai jadwal yang sudah disosialisasikan kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan di sekolah ini. Untuk pembatasan kerumunan di sekolah maka dibagi jadwal sebagai berikut: Hari senin selasa rabu pengambilan materi ajar di sekolah oleh orang tua. Hari kamis jumad dan sabtu untuk orang tua yang anaknya di kelas empat lima dan enam. Kepala Sekolah memilih tiga hari sebagai alternatif orang tua
Mari kita melihat kembali kegiatan pembelajaran yang terjadi di SDN Naibonat dalam rangka menangani di mana ada anak yang loyo dalam belajar. Keloyoan belajar anak di kelas di mana anak cepat bosan belajar. Sikap masa bodoh. Bahkan sikap protes yang ditunujukan dengan bandel. Mengganggu teman baik dalam kelas mau pun kelas lain. Ada satu anak peserta didik baru kelas dua. Banyak guru dari kelas satu sampai kelas enam mengeluh tentang sikap anak yang bernama Adrianus Hali Wiwi ini. Siswa ini sudah bandel tidak mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar . Lebih aneh lagi ketika ada anak yang menangis dalam kelas pasti Adrianus melakukan kekerasan dengan memukul teman itu.
Kejadian
ini menyita perhatian banyak orang. Wali
kelas dua, kepala sekolah dan orang
tua. Ada surat panggilan kepala sekolah
kepada orang tua anak ini untuk dicarikan jalan keluar dan jalan terbaik.
Ternyata anak ini mempunyai sikap super
aktif. Tidak suka duduk terlalu lama belajar, ternyata dia diajak bermain sambil belajar malah dia
lebih aktif. Kesempatan ini menjadi tantangan bagi guru SDN Naibonat
jeli memandang sebagai
peluang untuk mencari model pembelajaran yang tepat.
Ada
lagi satu anak peserta didik yang sudah duduk di bangku kelas IV SDN
Naibonat. Suatu ketika ketika
diperhatikan ternyata ketika menulis hanya mengoyangkan pulpennya seperti
menulis sungguh. Diperhatikan secara
cermat ternyata dia tidak meulis sungguh. Curiga guru pada aat
menaruh perhatian khusus ternyata anak ini mempunyai gerak manipulasi
seolah-olah aktif menulis. Lalu guru itu
semakin penasaran.
Curiga
kayaknya anak ini belum tahu menulis dengan baik. Jangan sampai tidak menguasai
huruf, Kata dan kalimat.
Guru ini naik pitam mengapa ada
anak yang sudah duduk kelas empat ko
belum tahu menulis. Ditelusuri lebih
teliti ternyata anak ini lamban. Bila dikte cepat pasti anak ini pura-pura
menulis. Akhirnya anak ini diperhatikan secara khusus oleh
gurunya. Ketika temannya pulang saat bell sekolah berbunyi semua anak mereka pulang. Anak ini
diberi remedial menulis
ulang-ulang. Mulai saat itu bisa
menulis indah. Anak peserta didik ini
sudah duduk di bangku kelas V pada tahun ajaran 2020/2021.
Seorang guru yang baik adalah guru yang
dapat memberikan spirit inspiratif untuk siswa-siswinya. Spirit inspiratif ini
ditunjukkan para guru dengan memberikan teladan dan nasihat membangun kepada
anak-anak didik agar mereka belajar tanpa rasa takut jika salah dan dikatakan
tidak mampu.
Guru sebagai tenaga
pendidik profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu yang akan diajarkannya,
melainkan juga dituntut memahami kondisi peserta didik yang dihadapinya.
Sehingga sangat diperlukan guru yang inspiratif, yang mampu mendidik, memberi
teladan yang baik, dan bisa memahami kondisi kejiawaan peserta didik, serta
mampu memotivasi dan memberi semangat peserta didiknya ke arah kemajuan.
Ada satu hal yang luar biasa adalah siswa yang droup out
(DO) Sekolah Dasar Negeri Naibonat pada tahun pembelajaran lalu. Berhubung
penulis adalah pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Penulis
bekerja sama mengunjungi orang tua peseta didik yang DO di rumah. Di sana sambil minum kopi panas.
Kami diskusi dan saling meneguhkan tentang masa depan anaknya. Bila anak ini
tidak sekolah bagaimana masa depan anak bangsa. Anak ini bernama Adikar Lubalu
satu-satunya lelaki dalam keluarga.
Setelah orang tuanya
mengerti masih ada jalan lain ke Roma. Di mana bila Adikar daftar sambung sekolah di PKBM
mengikuti pendidikan kesetaraan paket A maka anak ini bisa menikmati pendidikan
selanjutnya. Tawaran manis ini diterima baik dengan senang hati oleh orang tua
Adikar yang sudah janda. Suaminya sudah dipanggil oleh Tuhan beberapa tahun
lalu. Sikap orang tua yang sangat bersyukur. Kini Adikar sudah sekolah di SMP
Negeri 4 Kupang Timur. Ketika Adikar dan keluarga melihat penulis selalu mereka
katakan kita ini keluarga.
Seorang guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan
inspirasi untuk para muridnya. Inspirasi ini ditunjukkan para guru dengan
memberikan teladan dan nasihat membangun pada anak-anak didik agar mereka
belajar tanpa rasa takut jika salah dan dikatakan tidak mampu. Demikian
disampaikan Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional RI Suyanto saat
memperingati Hari Guru Nasional di SDN II Cideng, Jakarta Pusat, Jumat
(25/11/2011).
Profil Penulis
Nama SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd
Penulis adalah kepala SDN Naibonat.
Juga sebagai guru pendidikan agama katolik dan budi pekerti. \
https://www.kompasiana.com/giaghaliyah/5607a264de22bdca0856df49/siap-menjadi-guru-yang-menginspirasi
https://gurudigital.id/menjadi-guru-inspiratif-karena-guru-adalah-inspirasi/
https://edukasi.kompas.com/read/2011/11/25/12345250/guru.yang.baik.guru.yang.menginspirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar