Selasa, 28 April 2020



Covid 19 Menguji Kreativitas Guru
 OLEH SIMON ANUNU,S.Ag, M.Pd
Kreativitas guru Kabupaten Kupang melawan dampak pandemik covid 19. Dengan tekad  siapa takut ? Bukan sekedar isapan jempol. Tetapi tindakan memutus mata rantai  penyebaran corona virus.   Profesional tindakan menjadi taruhannya. Teknologi pembelajaran  menjangkau siswa belajar di rumah melalui  metode dalam jaringan (daring).
Bagaimana nasib guru yang belum menguasai teknologi informasi komunikasi?  Masih ada jalan lain ke Roma. Jalur konvensional menjadi pilihan. Mereka menyalurkan berkat dengan berkunjung dari rumah ke rumah melalui metode offline. Perilaku ini dipertanyakan oleh satgas pandemik covid 19. Jangan sampai menjadi penyalur atau penerima corona virus. Menjadi pahlawan  tanpa  tanda jasa semakin nyata. Lalu guru kembali rumah membawa berkat atau penyakit  sudah mejadi nasib tak tentu. Oh Tuhan tolonglah hambamu ini. Hidup ini harus menjadi berkat.Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Dampak pandemik covid 19 membuat pemerintah mengambil langkah tepat. Sudah Tiga tahapan pemerintah  memberlakukan gelombang belajar dari rumah (LFH) dan  Kerja dari rumah (WFH). Tindakan ini dilakukan untuk cegah dan memutuskan mata rantai penyebaran virus corona yang mematikan itu.Metode  mengajar apakah yang paling cocok? Biasanya guru- guru mengajar dalam  kelas. Kini dipaksa berpikir ekstra keluar dari kebiasaan.
Lewat kesempatan ini melalui hasil penelitian online,  penulis menemukan ada dua cara mengajar selama  covid 19 masih mengamuk. Bagaikan singa meraung mencari mangsanya. Hal ini ditemukan dari jawaban  dan tanggapan pembaca online lewat tulisan yang berjudul:  Bagaimana membangun komunikasi efektif bersama orang tua selama LFH/WFH?  Bagi kepala sekolah dan guru  di kabupaten Kupang.
            Dari jawaban pembaca online menganggap media pembaca online menjadi wadah diskusi guru dan kepala sekolah. Mencari jalan terbaik. Dari kecamatan Fatuleu Barat  seorang guru mengatakan” Saya kepala pusing mencari jalan mau bertemu siswa untuk pembelajaran. Sementara banyak siswa jaga “burung  dan kera di kebun”. Beberapa guru  dari kota Kupang  dan Kabupaten Kupang yang mengatakan metode yang cocok pembelajaran  saat covid ini adalah bisa daring / online. Tetapi banyak guru mengatakan karena kendala jaringan dan tidak punya HP banyak siswa belajar di luar jaringan alias offline.  
Pembelajaran offline
Bagaimana  pembelajaran offline? Pembelajaran di luar jaringan yang biasa disebut pembelajaran offline. Kompetensi paedagogik guru mengolah kurikulum sebagai  media santapan pembelajaran. Disinilah proses memanusiakan manusia. Guru memperhatikan program semester target kurikulum. Arah materi yang diajarkan yang harus dicapai semester ini. Guru melihat tema yang cocok sebagai bahan ajar. Materi pembelajaran ini dikemas dalam RPP lalu menghasilkan soal-soal  dari tujuan pembelajaran ini yang perlu ditugaskan kepada siswa belajar dari rumah. Inilah pergumulan guru dalam kerja dari rumah selama masih ganasnya virus corona berkecembak di bumi ini.
Siswa difasilitasi satu siswa satu buku
Siswa difasilitasi dengan buku pengangan atau yang dikenal buku siswa. Setiap siswa dapat satu buku, sehingga peserta didik tidak berkumpul belajar dari buku yang sama. Karena itu sekolah wajib membeli buku menggunakan dana bos 20%  sesuai juknis BOS.
Motode  guru pembelajaran offline
Contohnya di SDN Naibonat  Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Melalui  kepala Sekolah Simon Anunu,s.Ag,M.Pd memberi instruksi  kepada guru dan siswa  untuk pembelajaran offline. Didukung lagi dengan orang tua siswa  yang kebanyakan belum ada HP androit.  Ada beberapa orang tua sudah mempunyai HP androit tapi orang tua juga belum mengetahui  cara membantu anak belajar dalam jaringan.
Pembelajaran online
Pembelajaran dalam jaringan (daring). Hal ini  disebabkan guru telah menguasai teknologi Informasi Komunikasi yang dibingkai dalam pembelajaran dalam jaringan (daring). Ada beberapa model pembelajaran online yaitu:
1)       Belajar melalui Youtube.
Dalam pembelajaran melalui youtube. Guru menyiapkan  materi/bahan ajar secara baik. RPP sudah disiapkan. Kegiatan pembelajaran dilakukan seolah-olah sudah ada anak dalam ruangan belajar. Guru menggunakan media LCD. Pembelajaran berlangsung seperti biasa mulai pembuka, isi dan penutup. Siswa  harus mengikuti proses pembelajaran  dari awal sampai akhir dengan tekun dari rumah. Sesudah guru memaparkan pembelajaran lewat tayangan di LCD siswa diberi kesempatan untuk refleksi dan bertanya tentang bahan ajar yang membutuhkan penjelasan tambahan, pendalaman, penguatan dan tugas berikutnya. Hal ini dimungkinkan  pulsa data tersedia.

Siswa kls IV SDN Naibonat ikut pembelajaran online di rumah

2)       Siswa yang memiliki HP androit
Siswa diarahkan untuk mengakses pembelajaran  melalui youtube kalau gurunya sudah membuat youtuber. Lebih baik lagi guru membagikan link  sehingga siswa belajar mandiri kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja. Siswa sudah disampaikan jadwal belajar. Informasi belajar online sudah sisampaikan kepada orang tua. Orang tua memfasilitasi anak belajar online di rumah termasuk menyiapkan pulsa data. Saatnya tiba langsung online.

3)      Vidio pembelajaran.
Guru membuat vidio pembelajaran dikirim ke youtube. Dari youtube guru ambil link vidionya dan sebarkan kepada anak didik. sehingga siswa belajar mandiri kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja. Inilah yang dianjurkan oleh rumah belajar yang disiapkan oleh Kemendikbud RI.

4)       Pulsa internet belajar online.
            Dalam juknis perubahan BOS sudah disiapkan alokasi dana membiayai pulsa internet belajar online. Bagaimana mennggunakan dana BOS untuk pulsa data baik untuk guru dan orang tua diatur  oleh kepala sekolah kata Mas Nadiem menteri pendidikan  dan kebudayaan  Republik Indonesia.

5)      Evaluasi.
Menurut arahan menteri pendidikan dan kebudayaan RI dikatakan:
Pada hari Rabu (25/3/2020 menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan (daring)/jarak jauh. Kemudian, lanjut dia, bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.”
Penilaian pembelajaran merujuk pada tujuan pembelajaran sebagai umpan balik. Umpan balik yang dimaksudkan Mas Nadiem  adalah ditekankan pada proses memanusiakan manusia. Mengasah pola pikir anak menguasai materi sekaligus mengantar peserta didik  merubah anak meningkatkan pengetahuan. Menguasai teknologi pembelajaran.
 
6)      Guru perlu membuat karya inovatif  model pembelajaran berbasis teknologi informasi komunikasi.  Hal ini mendorong penulis untuk membuat modul pembelajaran online.

7)      Lampiran guru SDN Naibonat  menggunakan metode luring
[14.13, 25/4/2020] +62 822-3554-0898: Selamat sore Bpk kepsek, ni hasil belajar ank kls IVA di rumah
Wali kelas Ibu Christina Febriana, S.Pd.SD
[14.13, 25/4/2020] +62 822-3554-0898: Selamat pagi ank2 semua, hari ini Sabtu, 25 April 2020
Kita lanjut belajar yaaa....
Matpel IPS dan Bindo
IPS (KD 3.3 dan 4.3)
3.3. Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

4.3. Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya.

Buku Maestro Yg Tema 8 Subtema 1. hal. 24-27
Kerja soal hal 26 (Ayo berlatih 7) dan kinerja 3 soal lihat pada hal 27

Bindo (KD 3.9 dan 4.9)
3.9. Mencermati tokoh - tokoh yang terdapat pada teks fiksi.

4.9. Menyampaikan kasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis dan visual

Sumber : Buku maestro hal : 28, bacaan lihat kembali pada hal 8 (Legenda Danau Toba)

Siswa SDN Naibonat ikut pembelajaran offline
Siswa SDN Naibonat ikut pembelajaran offline
Setiap Siswa SDN Naibonat dapat 1 buku  belajar offline di rumah
 Hasil belajar offline di rumah  oleh siswa SDN Naibonat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar